Teror Bom di Makassar, Kilang Balongan Kebakaran, Bagaimana IHSG?
View PDF
29 Mar 2021

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk pola candle three black crows ke level 6122. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. Indikator stochastic juga nampak belum menunjukkan teknikal rebound yang mengindikasikan masih adanya potensi pelemahan. Indeks hari ini ditutup melemah oleh sektorFinance (-1,367%), Property (-1,252%), Agriculture (-1,21%), Trade (-0,586%), Miscellaneous Industry (-0,212%), Consumer (-0,114%), Mining (-0,074%), kendati ditopang oleh sektor Manufacture (0,035%), Basic Industry (0,324%), Infrastructure (1,136%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 6050 - 6170. Sentimen pertama yang perlu dicermati yaitu laju pemulihan ekonomi dunia ternyata tidak seragam. AS mungkin bisa mencapai pertumbuhan ekonomi ekonomi yang tinggi tahun ini, tetapi sepertinya tidak dengan Eropa. Lonjakan kasus positif corona dan lockdown akan membebani perekonomian Eropa.Lockdown yang berlaku hingga bulan depan tentu akan membuat dunia usaha sulit melakukan ekspansi karena gagguan di sisi pasokan dan permintaan. Akibatnya, kepercayaan diri pebisnis bakal menciut. Sentimen kedua, yang juga menambah instabilitas, adalah kejadian di Terusan Suez. Kapal kargo Ever Given, yang punya panjang 400 meter, tersangkut dan menutup seluruh jalur di kanal tersebut. Para kru yang mencoba menarik kapal itu menggambarkannya seperti paus yang terdampar di pantai.Terusan Suez bukan jalur sembarangan. Ini adalah kanal tersibuk di dunia yang mengubungkan Asia-Eropa. Kalau tidak lewat situ, maka kapal harus berputar jauh sehingga memakan lebih banyak waktu dan biaya. Salah satu dampak mampetnya Terusan Suez adalah fluktuasi harga minyak. Harga minyak jenis brent sempat melonjak lebih dari 6%. Namun kemudian investor memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari untung dengan menjual kontrak minyak. Akibatnya, harga anjlok 3,88% pada pukul 01:41 WIB. Sentimen ketiga, kali ini dari dalam negeri, sepertinya saham-saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih perlu mendapat perhatian. Kemarin, koreksi di indeks sektor keuangan adalah yang terdalam yaitu turun 1,31%. Sepertinya ini terkait dengan semakin besarnya tekanan kepada perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Dua pejabat tinggi negara mengungkapkan hal itu dalam acara Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Semarang. Di satu sisi, penurunan suku bunga kredit akan membantu pemulihan ekonomi. Ketika suku bunga kredit rendah, maka dunia usaha dan rumah tangga akan terpancing untuk melakukan ekspansi. Investasi dan konsumsi tumbuh, Produk Domestik Bruto (PDB) pun terangkat. Sentimen keempat, masih dari dalam negeri, ada kabar yang bisa memancing gairah pasar. Sore ini, akan diumumkan pendirian Indonesia Battery Corporation. Sebulan kemudian, omongan Erick itu jadi kenyataan. Indonesia akan memiliki perusahaan milik negara yang memproduksi baterai untuk kendaraan listrik, yang bakal menjadi tren industri otomotif ke depan. Kabar ini bisa menjadi sentimen positif bagi saham-saham emiten pertambangan. Permintaan akan meningkat, laba berpeluang terangkat, dan investor sepertinya patut memberi apresiasi.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com