Fundamental Analysis 16 Juli 2018
View PDF
18 Jul 2018

Mereview kondisi Semester I dan menghadapi situasi Semester 2 yang kami perkirakan tetap akan bergejolak cenderung tertekan, per Senin 16 Juli'18, sebisa mungkin menghindari saham-saham Sektor Konstruksi, Properti & Perkebunan karena kami berpikir potensi upsidenya cenderung sudah sangat terbatas bahkan berpotensi besar turun. Dilain pihak rekomendasi kami akan lebih fokus kepada saham di sektor Energi, Logam, Pulp & Paper, Bank, Konsumer, Infrastruktur Jalan Raya dan Telko serta Export Oriented Stock.

Setelah IHSG naik selama seminggu sebesar +4.38% disertai Net Buy Asing sebesar Rp 677.87 miliar, menjadikan IHSG YTD turun -6.48% dan Net Sell Asing YTD berjumlah Rp -49.64 triliun, IHSG kami perkirakan masih berpeluang naik dihari Senin ini seiring naiknya DJIA, Oil, Tin, penguatan sementara Rupiah serta aksi menunggu release laporan keuangan Q2/2018.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode kuartal kedua tahun ini tak sampai 5,2% year on year (YoY). Proyeksi ini, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang masih percaya diri bisa menembus 5,2%. BI menjelaskan, lebih rendahnya proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut lantaran neraca perdagangan yang mencatat defisit cukup besar. Utamanya di April dan Mei, masing-masing sebesar US$ 1,63 miliar dan US$ 1,52 miliar. Sementara di Juni, neraca perdagangan diperkirakan akan mencatat surplus lebih dari U$ 1 miliar. Dengan demikian, BI memperkirakan defisit neraca perdagangan kuartal II-2018 sekitar US$ 2,15 miliar, setelah pada kuartal pertama surplus tipis US$ 110 juta.

BUY: INKP, ANTM, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, TRUK, BRPT, CPIN, JPFA, GGRM, HMSP, JSMR, MEDC, PGAS, SRIL, TINS, UNTR, UNVR.


PT MNC Sekuritas
MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340
Telp : (021) 2980 3111
Fax : (021) 3983 6899
Call Center : 1500 899