Fixed Income Notes 20 April 2018
View PDF
20 Apr 2018
  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 19 April 2018 kembali bergerak dengan mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global serta kembali tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 5 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 2,4 bps dimana kenaikan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak bervariasi dengan kenaikan berkisar antara 3 - 5 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 10 - 25 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 45 bps. 
  • Kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin didorong oleh kenaikan imbal hasil US Treasury didukung rilisnya data pengangguran Amerika yang lebih tinggi dari ekspektasi. Selain itu, kenaikan imbal hasil juga didukung oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga bergerak dalam tren kenaikan. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan kecuali pada surat utang Thailand. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 2,5 bps di level 6,036% dan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 6,555%. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun ditutup mengalami kenaikan sebesar 3,5 bps di level 6,925% dan 20 tahun di posisi 7,326% mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 4 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Rabu. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat mengalami kenaikan imbal hasil pada keseluruhasn tenor seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil dari INDO-23 dan INDO-38 ditutup dengan kenaikan sebesar 4 bps masing - masing di level 3,686% dan 4,771% setelah mengalami koreksi harga sebesar 15 bps dan 55 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-28 ditutup naik sebesar 4,5 bps di level 4,108% setelah mengalami koreksi harga sebesar 35 bps. Adapun imbal hasil INDO-48 ditutup mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 4,654% didorong oleh koreksi harga sebesar 80 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp21,54 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,17 triliun. Obligasi Negara seri FR0073 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp5,00 triliun dari 26 kali transaksi di harga rata - rata 113,5% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0053, senilai Rp2,14 triliun dari 35 kali transaksi di harga rata - rata 106,3%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,14 triliun dari 50 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 Seri A (WSKT03ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp175 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,13% diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap IV Tahun 2018 Seri A (NISP02ACN4) senilai Rp110 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,03%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 9,00 pts (0,06%) di level 13785,00 per dollar Amerika setelah bergerak bervariasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13774,00 hingga 13795,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak bervariasi terhadap dollar Amerika. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Baht Thailand (THB). Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika, diikuti oleh Rupee India (INR) dan Yuan China (CNY). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara  kembali berpeluang untuk mengalami penurunan menjelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami kenaikan. 
  • Setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang mengalami penurunan di tengah rencana pemerintah untuk mengadakan lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan dengan target penerbitan senilai Rp17 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara cenderung mengalami penurunan di tengah ekspektasi investor untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari pelaksanaan lelang. 
  • Adapun dari faktor eksternal, kenaikan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya koreksi harga juga akan menjadi katalis negatif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,914% setelah rilisnya data pengangguran Amerika yang di atas perkirakan ekonom serta imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun mengalami kenaikan di level 3,102%. Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan masing - masing di level 0,595% dan 1,506% setelah kenaikan pasar saham di kawasan Eropa mendorong investor untuk melepas safe haven asset untuk sementara waktu di tengah ketidakpastian politik yang terjadi di kawasan tersebut. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada tren penurunan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami penurunan dalam jangka pendek. Adapun kombinasi dari faktor internal dan eksternal akan mendukung koreksi harga pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Aksi mabil untung dapat dilakukan setelah harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan pada beberapa perdagangan terakhir, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072 dan FR0075. 
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN 12190131 (Reopening), SPN 03180725 (New Issuance), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0075 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 24 April 2018. 
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap II Tahun 2018.



MNC Research Investment Ratings Guidance
BUY     : Share price may exceed 10% over the next 12 months
HOLD  : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months
SELL    : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months


PT MNC Sekuritas
MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340
Telp : (021) 2980 3111
Fax : (021) 3983 6899
Call Center : 1500 899