ERDIKHA MORNING IDEA 27 SEPTEMBER 2021
View PDF
27 Sep 2021

Apa Kabar Indeks Di Awal Pekan Ini?


Indeks pada perdagangan minggu lalu ditutup menguat membentuk pola candle three white soldier pada level 6144. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks ditopang oleh sektorEnergy (3.016%), Consumer Cyclicals (1.648%), Properties & Real Estate (1.541%), Industrials (1.024%), Healthcare (0.293%), Technology (0.188%), kendati dibebani oleh sektor Financials (-0.252%), Basic Materials (-0.52%), Consumer Non-Cyclical (-0.659%), Transportation & Logistic (-0.696%), Infrastructures (-0.742%) yang mengalami pelemahan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6100 dan level resistance 6169. Pada pekan lalu ada beberapa sentiment yang cukup mempengaruhi pergerakan market domestik seperti hasil dari rapat The Fed terkait kebijakan moneternya yang berpotensi untuk perubahan suku bunga akan dilakukan pada tahun 2022 kemudian untuk Tapering-off kemungkinan baru akan dilakukan pada akhir tahun 2021 menyesuaikan kondisi yang terjadi di US secara lokal dan global secara umumnya. Selain itu, dari regional katalis yang cukup mempengaruhi bursa Asia termasuk Indonesia yakni masalah keuangan salah satu perusahaan properti terbesar di China yakni Evergrande Grup yang terancam tidak bisa melunasi utangnya dan terancam default jika tidak meunasi utang obligasi dalam wkatu 30 hari terhitung dari pekan lalu. Permasalahan tersebut menjadi semakin luas dampaknya karena adanya potensi kerugian dari banyak masyarakat China yang menjadi pelanggan dari perusahaan tersebut, serta dikhawatirkan akan menganggu hingga ke laju pertumbuhan ekonomi China. Pada pekan ini fluktuasi market akan kembali diuji dengan adanya beberapa pejabat elit The Fed yang akan berbicara mengenai kondisi ekonomi dan kebijakan moneter lebih lanjut kedepannya akan seperti apa. Kemudian menurut kami terkait Evergrande Grup juga masih akan menjadi salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan bursa Asia. Seperti disebutkan sebelumnya, pada pekan lalu utang obligasi Evergrande sudah jatuh tempo dan belum dibayarkan, dan perusahaan punya 30 hari sebelum secara teknis dinyatakan default. Total utang Evergrande dilaporkan sebesar US$ 305 miliar. Evergrande merupakan raksasa pengembang di China, memiliki 1.300 bangunan di 280 kota. Evergrande juga berinvestasi di perusahaan mobil listrik, media, tim sepakbola, dan lain-lainnya. Selain katalis dari bursa Asia yakni Evergrande Grup, ada juga katalis terkait beberapa data ekonomi domestik pada hari Jumat akhir pekan ini meliputi Markit Manufacturing PMI selama September yang kemungkinan akan masih terkontraksi kemudian data inflasi selama bulan September yang kemungkinan masih akan tumbuh lebih lambat. Untuk hari Senin awal pekan ini katalis terkait indikator ekonomi yang akan mempengaruhi Indeks lebih kepada katalis eksternal serta beberapa katalis dari masing-masing emiten seperti harga batubara yang secara global masih cendeurng tinggi dan berpotensi mempengaruhi pergerakan emiten batubaranya, kemudian adanya perkembangan terkait kelanjutan dari kebiajkan untuk insentif otomotif terkiat PPNBm 0 persen yang berkahir pada akhir tahun 2021,dan terakhir terkait insentif bagi sektor property mengenai Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) rumah dan apartemen. Insentif gratis PPN untuk harga jual hunian paling tinggi Rp 2 miliar. Adapun untuk rumah Rp 2 miliar-Rp 5 miliar, mendapatkan diskon 50% PPN.




PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com