ERDIKHA MORNING IDEA 28 SEPTEMBER 2021
View PDF
28 Sep 2021

Yield Tresury Tekan Wall Street

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk pola evening star pada level 6120. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks dibebani oleh sektor Technology (-0.842%), Financials (-0.724%), Infrastructures (-0.719%), Basic Materials (-0.539%), Properties & Real Estate (-0.462%), Consumer Non-Cyclical (-0.329%), Healthcare (-0.205%), kendati ditopang oleh sektor Consumer Cyclicals (0.582%), Industrials (0.908%), Energy (1.454%), Transportation & Logistic (1.994%) yang mengalami penguatan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6100 dan level resistance 6169. Sentimen pertama dari AS yang mana Bursa Wall Street ditutup bervariasi, ini akan mempengaruhi pergerakan market di bursa ASIA termasuk IHSG yang bisa berfluktuasi lagi. Pergerakan Bursa Wall Street di pengaruhi dari kenaikan yield treasury tenor 10 tahun yang mencapai 1,516 tertinggi sejak 28 juni lalu. Namun di akihr perdagangan , yield obligasi kembali turun berada di 1,4906%. Kenaikan yield tresury AS yang naik cukup signifikan membuat pasar SBN goyang pada hari ini. Selain itu, posisi beli AS kembali mengalami peningkatan signifikan. Commodity Futures Trading Commision (CFTC) kemarin melaporkan posisi beli bersih (net long) dolar AS pada pekan yang berakhir 21 September melonjak menjadi US$ 14,26 miliar, dari pekan sebelumnya US$ 9,99 miliar. Perlu dipantau posisi net long tersebut sebelum The Fed mengumumkan tapering akan segera dilakukan pada Kamis (23/9) dini hari lalu. Kemudian, The Fed juga merubah proyeksi kenaikan suku bunganya menjadi tahun depan, dibandingkan sebelumnya di 2023. Selanjutnya, Presiden The Fed wilayah Chicago yang masuk dalam anggota Federal Open Market Committee (FOMC) yang membuat kebijakan moneter kemarin mengatakan suku bunga baru akan dinaikkan pada akhir 2023. Sejauh ini Evans yang menjadi salah satu anggota FOMC masih bersikap dovish. Menuurutnya inflasi yang tinggi saat ini masih bersifat sementara, dan baru akan cukup tinggi dan stabil guna menjadi alasan untuk menaikkan suku bunga pada akhir 2023. Sementara itu ketua The Fed, Jerome Powell akan memberikan testimoni di hadapan Kongres AS malam ini, dan kembali menjadi perhatian pelaku pasar.




PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com