PHINTAS DAILY REPORT, 18 April 2024
View PDF
18 Apr 2024

Global Market Review

Menyusul pernyataan terbaru dari kepala the Fed, Jerome Powell, indeks-indeks Wall Street kembali bergerak fluktuatif di Rabu (17/4). Sinyal bahwa the Fed akan menahan sukubunga acuan lebih lama di level saat ini berdampak negatif pada harga saham-saham teknologi. Apple, Meta, Microsoft, Netflix dan Nvidia termasuk dalam laggards utama di Rabu (17/4). Ekspektasi sukubunga yang lebih tinggi memangkas valuasi, sehingga wajar terjadi penyesuaian pada saham-saham yang sudah mencatatkan penguatan harga signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Berlawanan dengan Wall Street (17/4), mayoritas indeks di Eropa justru ditutup menguat (17/4). Kondisi ini dipicu oleh pernyataan ECB President, Christine Lagarde yang membuka peluang pemangkasan sukubunga acuan dalam waktu dekat. Pernyataan yang bertolak belakang dengan statement the Fed. Indeks sentimen ekonomi terbaru di Eropa menunjukan perbaikan signifikan pasca pernyataan Lagarde tersebut.

Dari pasar komoditas, harga minyak melemah lebih dari 3% di Rabu (17/4) setelah Israel dikabarkan menahan diri dalam melakukan serangan balasan ke Iran. Kondisi ini meredam kekhawatiran potensi eskalasi konflik ke level yang tidak terkendali di kawasan tersebut.


Domestic Market Review

[Resistance : 7250] [Pivot : 7200] [Support : 7130]

Perbaikan sentimen eksternal di Rabu (17/4) berpotensi menjaga IHSG bertahan di atas critical support level 7130 di Kamis (18/4). Secara teknikal, IHSG berpeluang kembali coba tutup gap ke kisaran 7180-7200 pada hari ini (18/4).

Sentimen utama berasal dari pelemahan signifikan harga minyak dan potensi de-eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. Kondisi ini berpotensi kembali merubah pandangan the Fed terkait arah kebijakan sukubunga acuannya dalam jangka pendek. The Fed berpeluang untuk kembali ke skema semula, yaitu peluang pemangkasan di FOMC Juni 2024.

Dengan demikian, nilai tukar Rupiah berpotensi membaik dalam beberapa hari kedepan. Perubahan sentimen eksternal di atas dan upaya intervensi Pemenrintah berpeluang mendorong nilai tukar Rupiah kembali ke bawah Rp16,000/USD.

Dari dalam negeri, penjualan ritel domestik naik 6.4% yoy di Februari 2024, dimana sebelumnya, Indeks Keyakinan Konsumen beradal di 123.8 di Maret 2024. Kedua data ini mengindikasikan bahwa konsumsi domestik masih dapat diandalkan dalam menopang laju pertumbuhan ekonomi.

Top picks di Rabu (18/4) meliputi TKIM, INKP, PGEO dan ACES.

-Disclaimer On-