Early Bird 21 January 2020
View PDF
21 Jan 2020

Aksi jual 6 Reksadana yang dibubarkan salah satu Asset Manajemen, yang kemarin membuat IHSG terkoreksi, diperkirakan akan berlanjut ditengah liburnya Bursa AS semalam. Tidak hanya itu, faktor negatif datang dari melemahnya Indeks  beberapa Bursa di Asia Selasa pagi juga berpotensi sebagai pendorong berlanjutnya kejatuhan IHSG. Dilain pihak menguatnya harga beberapa komoditas diantaranya: Nikel +0.59%, CPO +2.18%, Timah +0.49% & Emas +0.24% ditengah apresiasi Rupiah terhadap Dollar AS, sebenarnya, membuka peluang mendorong penguatan saham terkait komoditas dan nilai tukar tersebut. Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan koreksinya Selasa ini, tidak melunturkan semangat kami untuk merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Farmasi, Bank, TI, Retail, Kimia/Energi, Infrastruktur dan Konsumer dalam perdagangan Selasa. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,196 - 6,288 adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BBRI KLBF MTDL MCAS ACES BRPT EXCL FOOD IPCC ICBP

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan senin kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar -0.90%, lalu Indeks Shanghai ditutup menguat sebesar +0.66% dan Indeks Kospi ditutup melemah sebesar -0.13% Sementara itu, Dow Jones tutup pada hari senin kemarin masih berada di level 29,348. Wall Street tutup dikarenakan memperingati Hari Martin Luther King Jr. Di samping itu, pasar komoditi, harga tin yang menguat +0.22%, harga coal melemah -0.14% dan harga CPO yang mengalami penguatan +1.75%.

Pada perdagangan 20 Januari, IHSG ditutup melemah sebesar -0.74% kelevel 6,245 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya rilis proyeksi ekonomi terbaru IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2019 yakni 2.9% dan akan meningkat menjadi 3.3% pada 2020 dan 3.4% pada 2021. Proyeksi ini bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Asia dengan optimistis menghadapi tahun 2020, sentimen selanjutnya dari dinamika geopolitik yang mengakibatkan konflik horizontal di Libya membuat dua lapangan minyak terbesar disana tidak berproduksi. Selain itu investor juga perlu memperhatikan pengumuman suku bunga acuan di Jepang yang menurut consensus Bank Sentral Jepang akan mempertahankan suku bunga acuan di -0.1%.




PT MNC Sekuritas

MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340
Telp : (021) 2980 3111
Fax : (021) 3983 6899
Call Center : 1500 899