MENTARI PAGI EDISI 578, SENIN 14 SEPTEMBER 2020
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas Mh Thamrin
20 Sep 2020
REVIEW IHSG 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (12/09/2020) menguat sebesar +2.56% ; mengakhiri perdagangan kemari di level 5016,712. Seluruh sektor ditutup berwarna hijau, memberi pertanda bahwa pasar dipenuhi oleh sentimen positif untuk melakukan Beli (BUY) setelah pada perdagangan hari sebelumnya ditutup melemah.

Sektor Consumer Goods Industry menjadi sektor yang mengalami penguatan paling tinggi yakni sebesar (+3.95%) disusul dengan sektor Mining yang juga mengalami penguatan sebesar (+3.73%). Sementara penguatan yang tidak terlalu signifikan terjadi pada sektor Micellaneous Industry sebesar (+1.04%). Perdagangan kemarin tercatat 14.237 milyar saham diperdagangkan serta total nilai transaksi mencapai 13,32 triliun. Sementara investor asing memilih hengkang dan mencatatkan penjualan bersih (net foreign sell) dikeseluruhan pasar mencapai 2,27 triliun.

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG akan mengalami penguatan namun tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan oleh adanya pengumuman mengenai pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total di ibu kota. Diberlakukannya kembali PSBB total bisa menjadi salah satu pemberat sulit terjadinya penguatan IHSG sebab dapat menghambat roda perekonomian yang sedang berjalan. Namun, jika dilihat dari sisi teknikal, perdagangan kemarin mengalami GAP atau terdapat jarak antara harga close hari sebelumnya dengan harga open kemarin dan membentuk candlestick Marubozu hijau yang memberi pertanda bahwa sentiment pasar kemarin untuk aksi beli sangat kuat yang mana berkemungkinan pasar akan melanjutkan sentimen positifnya pada hari ini. Selain itu Stochastic Oscillator pun sudah berada pada level dibawah 20 dan bersiap untuk terbang tinggi.

BERITA EKONOMI

IHSG Awal Pekan Ini Bakal Disetir Sentimen PSBB Jakarta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir kembali rebound pada 2,56% ke level 5,016,712 setelah sebelumnya merosot sebanyak 4,26%. Untuk perdagangan Senin (14/09/2020) IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Pekan ini sentimen domestik kental mewarnai pasar tanah air. Artimya, situasi Jakarta akan kembali seperti April – Mei lalu. Perkantoran, Restoran, Tempat wisata, rumah ibadah dan sebagainya ditutup sementara, warga kembali diminta untuk tetap melakukan kegiatan di rumah saja. “Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya untuk menahan laju penyebaran Covid-19 hampir menghentikan seluruh aktivitas masyarakat dan berdampak demikian besar pada kinerja ekonomi, bahkan merambah hingga kegiatan sosial. Pada triwulan II/2020 pertumbuhan ekonomi Jakarta kontraksi minus 8,22%. Angka ini adalah yang terendah selama kurun waktu 10 tahun terakhir, meskipun tidak sedalam saat krisis ekonomi tahun 1998,” sebut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.

Menurut Hima AE, rencana gubernur Anies Rasyid Baswedan memberlakukan PSBB sepertinya akan membuat cerita seperti kuartal II-2020 kembali terulang. Apesnya Jakarta adalah penyumbang terbesar dalam PDB nasional. Pada kuartal II-2020, kontribusi Jakarta adalah sebesar 17,17% terhadap pembetukan PDB Indonesia. Akibatnya, ekonomi Ibu pertiwi terkontraksi 5,32% pada periode tersebut. Jika PDB tumbuh negative lagi pada kuartal III-2020 maka Indonesia akan masuk resmi zona resesi kalau PSBB terus berlaku hingga kuartal IV-2020.

Sumber : CNBC, Tempo

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Jum’at, 11 September 2020 PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) ditutup menguat sebesar +7,94% pada harga Rp 1.495. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Candle Long White Body yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator MA5, MA20, MA30, dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir dapat dilihat bahwa pergerakan harga saham SIDO masih bertahan di garis MA5 dan berhasil memantul di garis MA20, sehingga garis MA20 bisa dijadikan titik support. Dari garis MA30 yang cenderung naik ini mengkonfirmasikan bahwa trend jangka pendek saham SIDO saat ini sedang dalam posisi bullish (short term uptrend). Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang tinggi dan didominasi oleh aksi beli (Buy).

Pada pola grafik, saham SIDO membentuk pola Cup and Handle yang mengindikasikan adanya kelanjutan tren bullish.

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 790

Stop Loss        : Rp 730

(DISCLAIMER ON)



Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/09/14/mentari-pagi-edisi-578-senin-14-september-2020/