MENTARI PAGI EDISI 590, RABU 30 SEPTEMBER 2020
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas Mh Thamrin
30 Sep 2020
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (29/09/2020) menguat sebesar (-0.55%) ; mengakhiri perdagangan kemarin di level 4879.098. Hanya terdapat dua sektor yang mampu mempertahankan eksistensinya sementara sektor lainnya mengalami pelemahan.

Sektor Mining mengalami penguatan yang tidak terlalu berarti untuk menghantarkan IHSG ke zona hijau yakni sebesar (+0.40%) diiringi dengan sektor Trade, Service, and Invesment yang turut menghijau namun sangat tipis yakni sebesar (+0.04%). Sementara sektor Miscellaneous Industry menjadi sektor pemberat dengan pelemahan paling besar yakni sebesar (-2.33%). Sebanyak 11.312 milyar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi sebesar 6.906 triliun. Sementara itu, Asing pun melakukan aksi jualnya sehingga menghasilkan Net Foreign Sell sebesar 341.93 milyar.

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG akan kembali melanjutkan penurunannya. Kasus penyebaran dan angka kematian dari Covid-19 yang meningkat juga menjadi perhatian pasar. Selanjutnya, market menantikan adanya stimulus lanjutan yang digelontorkan di tengah pandemi Covid-19. Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren yang masih turun. Hal ini dapat dilihat melalui support-resistant yakni area support pada level 4.820 dan resistant pada level 5.000. Sentimen pasar pun masih mencoba menekan IHSG sehingga membuat Relative Strenght Index (RSI) tertekan namun belum sampai pada level 20 atau meraih predikat oversold.

BERITA EKONOMI

Merangkak Nya Harga Emas Diiringi Dengan Pemilu AS 

Harga emas dunia akhirnya kembali melesat pada perdagangan Senin kemarin setelah tertekan sepanjang pekan lalu. Logam mulia ini sukses menjauhi level terendah dalam 2 pekan terakhir, dan kembali mendekati US$ 1.900/troy ons.

Melansir data Refinitiv, kemarin emas melesat 1,12% ke US$ 1.880,85/troy ons setelah merosot 4,6% sepanjang pekan lalu. Kenaikan emas dunia tersebut turut mengerek naik harga emas Antam di dalam negeri hari ini.

Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 904.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 10.000 jika dibandingkan harga kemarin. Sebelumnya Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan Blok Wabu ini memiliki cadangan emas besar dengan potensi US$ 14 miliar (sekitar Rp 200 triliun) dan memiliki luas sekitar 40.000 hektar. Bila ini dikelola Antam selaku BUMN, maka akan menguntungkan pemerintah juga.

Selain itu, Nancy Pelosi, Ketua DPR AS dari kubu Partai Demokrat mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan rancangan undang-undang untuk paket stimulus bantuan Covid-19 lanjutan senilai US$ 2,2 triliun. Namun ia tidak menjelaskan kapan voting akan dilakukan.

Reuters mengabarkan paket stimulus baru tersebut akan meliputi bantuan atau pendanaan untuk sekolah, restoran, UKM, pekerja di sektor maskapai penerbangan dan beberapa sektor lainnya. Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar bagi emas untuk bergerak naik.

Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi.
Menurut Hima AE, Harga emas mulai merangkak naik dan mampu melepaskan diri dari tekanan seiring dengan sentimen pemulihan ekonomi China. Pelaku pasar juga akan menantikan debat perdana calon presiden Joe Biden dan petahana Donald Trump. Jika terjadi ketidakpastian atas pemilu AS dan pandemi Covid-19, emas adalah lindung nilai yang sangat, sangat bagus. Dan kelemahannya baru-baru ini merupakan titik masuk yang bagus bagi investor, Dan emas memiliki lindung nilai tertentu. emas kemungkinan akan benar-benar mencapai sekitar US$ 2.000 per ounce pada akhir tahun. Logam mulia juga menarik karena ditopang dengan tren suku bunga rendah.

 

Sumber: Kompas, CNBC

REKOMENDASI SAHAM 

Pada perdagangan Selasa, 29 September 2020 PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ditutup menguat sebesar +0,95% pada harga Rp 7.975. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Candle Long Upper Shadow yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator MA5, Stochastic, dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir dapat dilihat bahwa pergerakan harga saham UNVR berhasil mem-breakout garis MA5. Hal tersebut mengindikasikan adanya potensi pembalikan arah (reversal) dari bearish trend (short term) menjadi bullish trend (short term) pada saham UNVR.

Sama halnya dengan indikator Stochastic yang juga menunjukkan sinyal positif untuk entry dari pergerakan harga saham UNVR. Dimana garis %K memotong %D dari bawah ke atas (golden cross), yang dimana momen persilangan ini terjadi di area jenuh jual (oversold).

Indikator-indikator di atas juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 8.215

Stop Loss        : Rp 7.855

 

(DISCLAIMER ON)



Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/09/30/mentari-pagi-edisi-590-rabu-30-september-2020/