Masih banyak yang suka tanya nih, “Saham yang bagus apa ya?” atau “Bingung mau beli saham apa”, untuk menjawab pertanyaan semacam ini, lebih baik sobat selalu update akan kabar terbaru dari emiten-emiten. Sehingga sobat bisa punya gambaran, saham apa yang proyeksinya menjanjikan untuk investasi. Yuk, kita ikuti kabar saham-saham yang ada di dalam DES yang lagi ramai diperbincangkan.
Unilever Indonesia Stock Split 1:5 (UNVR)
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan memecah nilai saham (stock split) dengan rasion 1:5 untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan di pasar. Nilai Nominal UNVR akan berubah menjadi Rp 2 per saham dari Rp 10 per saham.
Sementara itu, jika berasumsi dengan harag penutupan UNVR pada Selas, 22 Oktober 2019 yang sebesar Rp 43.950, harga setelah stocksplit bisa menjadi 8.790. Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 November 2019. Unilever mengharapkan stock split dapat mendukung Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pembelian saham perseroan menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel.
Penjualan Sunson Textile Naik 4,9%, Tapi Laba Bersih Terpangkas (SSTM)
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) membukukan penjualan sebesar Rp 317,98 miliar hingga kuartal III-2019 atau naik 4,9% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 303,14 miliar. Laba bersih tahun berjalan terpangkas 87,1% menjadi Rp 1,94 miliar dari Rp. 15,06 miliar.
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk adalah perusahaan tekstil terpadu berbasis di Bandung yang didirikan pada 1972. Bidang usaha perseroan meliputi industri pemintalan, pertenunan, dan texturizing, dengan fokus utama pada pemintalan. Produk yang dihasilkan perseroan, antara lain benang dan kain tenun dari bahan 100% katun, TC,CVC, TR dan PE. Serta benang polyester DTY. Selain memasarkan produknya di pasar domestik, perseroan juga melakukan ekspor ke negara-negara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Bekasi Fajar Raih Pendapatan Rp 607 Miliar (BEST)
PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST), membukukan pendapatan sebesar Rp 607 miliar hingga September 2019, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 520 miliar. Sejalan dengan itu, laba bersih terkerek naik menjadi Rp 210 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 153 miliar.
Perseroan akan terus fokus pada bisnis kawasan industri terutama di kawasan MM 2100 Bekasi. Di sana, perseroan akan melanjutkan pengembangan, termasuk sarana dan fasilitas dan manfaatkan pembangunan infrastruktur di sekitarnya untuk meningkatkan nilai kawasan.
Prospek Malindo di Tengah Pemulihan Industri Peternakan (MAIN)
Ekspektasi membaiknya dinamika suplai dan permintaan daging ayam diproyeksi berimbas positif terhadap kinerja keuangan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) hingga akhir tahun. Perbaikan tersebut diharapkan menopang pertumbuhan kinerja keuangan hingga beberapa tahun mendatang.
Ekspektasi mulai pulihnya industri ini didukung atas berlanjutnya program culling atau pemusnahan anak ayam yang diterima positif oleh pasar. Peluang penguatan prospek juga didukung penurunan realisasi impor Grand Parent Stock (GPS) atau bibit ayam utama sekitar 6% hingga agustus 2019, dibandingkan periode sama tahun lalu.
Selain itu, pulihnya industri peternakan juga didukung atas peluang relaksasi pelarangan impor jagung. Hal ini didasarkan pada data USDA Indonesia yang menyebutkan bahwa produksi jagung nasional hanya mencapai 12,6 juta ton atau defisit sekitar 0,3 juta ton untuk tahun 2018 – 2019.
Laba Nippon Indosari Melesat 105,5% (ROTI)
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berhasil mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 211,7 miliar hingga akhir september 2019, tumbuh 105,5% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 103 miliar. Selain laba, sektor penjualan juga meningkatkan sebesar 24,1% mencapai Rp 2,463 triliun.
Baru-baru ini, produsen produk bermerek Sari Roti ini, melakukan tambahan setoran modal ke PT Mitra New Grain (MNG) yang merupakan salah satu entitas asosiasi perseroan.
Sumber: Gita Rossiana dan Parluhutan Situmorang, Investor Daily, Edisi 23 Oktober 2019, diedit.
Artikel ini telah diterbitkan
https://akucintakeuangansyariah.com/oktober-market-overview/