Seiring dengan perkembangan zaman, maka telah muncul berbagai pilihan investasi yang ditawarkan. Berbagai platform online pun ikut terjun dan didukung oleh regulasi yang saling terintegrasi untuk saling mendukung demi tercapainya produk investasi yang aman bagi masyarakat Indonesia. Contoh dari produk investasi konvensional seperi deposito, sedangkan yang modern atau kekinian seperti reksadana hingga saham.

Dari sekian banyak produk investasi, salah satunya yang cukup terkenal di beberapa tahun terakhir, khususnya tahun 2020 adalah INVESTASI SAHAM. Keterlibatan berbagai pihak dalam mengkampanyekan untuk menabung saham, salah satunya yaitu Bursa Efek Indonesia (IDX / Indonesia Stock Exchange) yang mengkampanyekan lewat Yuk Nabung Saham (YNS) untuk mulai berinvestasi di pasar modal. Selain itu, ketersediaan informasi terkait saham dan hal-hal lainnya, seperti kelebihan dan kekurangan saham, analisis teknikal maupun fundamental, hingga money management telah tersedia di berbagai platform, seperti youtube, instagram, dan grup-grup saham di sosial media.

OK... Langsung Cuss Kenapa Kita Harus Berinvestasi Saham ???

Pastinya kita pernah dengar orang-orang ngomongin inflasi. Intinya inflasi adalah kondisi dimana kemampuan nilai uang untuk membeli suatu barang berkurang seiring berjalannya waktu. Contohnya sewaktu SD, kita bisa beli gorengan (cireng, gehu, bakwan, dll) dengan harga Rp 500. Namun saat ini harganya telah menjadi Rp 1000 (setidaknya harga ini yang sering saya temukan). Berarti dalam beberapa tahun, harga gorengan telah naik hingga 100 persen. Kondisi tersebut dapat dikatakan juga bahwa, jika dahulu kita memiliki uang Rp 1000, maka kita dapat membeli 2 buah gorengan, namun sekarang dengan nominal yang sama yaitu Rp 1000, kita hanya dapat membeli 1 buah gorengan. Inflasi berlaku untuk semua kondisi, misalkan bahan makanan/minuman, parfum, alat mandi, dan lainnya. 


Alasan Pertama: Investasi Saham dapat melawan Inflasi

Berdasarkan data Bank Indonesia dari Januari 2015 hingga Desember 2019, pergerakan inflasi Indonesia sangatlah bervariasi setiap bulannya. Mulai dari yang tertinggi 7 persenan hingga yang terendah 2 persenan. Berikut ini adalah grafik time series data inflasi:

Sedangkan jika kita melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai Januari 2015 hingga Desember 2019 yaitu dari harga 5289 pada Januari 2015 dan 6299 pada Desember 2019. Artinya imbal hasil yang diberikan IHSG selama 4 tahun adalah 19 persen. Namun hal ini akan berbeda jika kita memilih saham-saham yang bagus yang dapat memberikan return hingga lebih dari 50 persen dalam 4 tahun. Berikut ini adalah gambar grafik IHSG yang diambil dari Investing.com 


Alasan Kedua: Investasi Saham dapat Membantu Meraih Mimpi

Nah, siapa sih yang gak punya keinginan seperti punya mobil, punya rumah, punya dana pendidikan anak, dan sebagainya. Meskipun saat ini kita masih merasa cukup, namun pastinya kita punya mimpi atau harapan yang berbeda-beda setiap orangnya. Bagi yang belum berkeluarga (masih single), mungkin beberapa tahun kedepan akan menikah dan memerlukan dana yang cukup besar untuk melangsungkan resepsi, seperti mahar pernikahan, catering, sewa gedung, dan sebagainya. Nah, investasi saham dengan return yang cukup tinggi dapat menjadi produk yang menarik untuk dilirik dan dipelajari agar dapat memudahkan tercapainya keinginan kita di masa mendatang. Sebagai contoh disini saya perlihatkan harga saham Bank Rakyat Indonesia dengan kode BBRI dari tahun 2015 hingga akhir 2020 yakni dari harga 2330 hingga 4400 hanya dalam waktu lima tahun atau naik hampir 100 persen. Jadi misalkan kita punya dana 10 juta, maka di tahun 2019, uang kita akan menjadi 20 juta. Menarik bukan?