Penulis pribadi percaya bahwa numbers
don’t lie. Artinya kinerja bagus jeleknya sebuah perusahaan bisa
dilihat yaa dari Laporan Keuangannya tersebut, dan sebagai seorang investor
sudah seharusnya kita juga memahami Laporan Keuangan.
Nah berbicara mengenai Laporan Keuangan, banyak juga investor yang mungkin sudah keburu males melihat Laporan Keuangan yang panjangnya bukan main, bahkan bisa sampai ratusan halaman. Kebanyakan investor mungkin mengambil jurus singkat, yaitu menggunakan aplikasi online trading ataupun aplikasi lainnya untuk melihat laporan keuangan yang singkat. Permasalahannya adalah aplikasi online trading dan aplikasi saham lainnya punya keterbatasan dalam menampilkan data, karena setidaknya sampai saat ini Penulis belum pernah melihat aplikasi online trading ataupun aplikasi yang menampilkan Catatan Kaki Laporan Keuangan. Apa itu Catatan Kaki Laporan Keuangan dan apa pentingnya membaca Catatan Kaki Laporan Keuangan ? Okay kita langsung saja…
Dua Format Laporan Keuangan
Penulis selalu menyarankan kepada
para peserta Workshop Value Investing, bahwa dalam mempelajari
Laporan Keuangan langsung dari sumber nya, yaitu di www.idx.co.id.
Dalam laporan keuangan yang ada di website IDX tersebut, ada 2 format laporan
keuangan :
Pertama adalah Laporan Keuangan
dengan format yang disediakan oleh BEI sebagai regulator agar format Laporan
Keuangan semua emiten disamakan. Format ini memiliki nama file yang di depannya
ada kata-kata “Financial Statement”. Sayangnya format ini hanya sekitar 10 – 15
halaman saja isinya, sehingga tidak ada Catatan Kaki nya
Kedua adalah Laporan Keuangan
dengan format bebas dari emiten yang bersangkutan, yang depannya bukan
kata-kata “Financial Statement” (ada yang pakai kata-kata LK Konsolidasi, ada
yang pakai kata-kata Laporan Keuangan”. Format ini yang lebih
disarankan untuk digunakan karena memiliki catatan kaki di dalamnya.
Untuk lebih jelasnya, bisa lihat
tampilan di bawah ini…
Format Laporan Keuangan yang lebih disarankan adalah Format Bebas Dari
Emiten
Pentingnya Membaca Catatan Kaki Laporan Keuangan
Setelah membuka file Laporan
Keuangan tersebut, akan muncul tiga jenis Laporan Keuangan yaitu Laporan Laba
Rugi / Income Statement, Laporan Neraca / Balance Sheet, dan Laporan Arus Kas
(Statement of Cash Flow). Meskipun ketiga laporan tersebut sebenarnya memiliki
banyak informasi yang bisa kita ambil (misalkan bagaimana pertumbuhan laba
bersih, margin laba, pendapatan, pertumbuhan ekuitas, arus kas perusahaan,
dll), namun ketiga laporan tersebut hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar nya
saja, melainkan tidak mendalam.
Sebagai contoh, misalkan kita
lihat Laporan Laba Rugi / Income Statement di bawah ini..
Laporan Laba Rugi / Income Statement AISA LK Q3 2017
Dari laporan laba rugi / Income
Statement di atas mungkin kita mendapatkan informasi bahwa jumlah penjualan
AISA menurun dari Rp 4.9 Triliun di Q3 2016 menjadi Rp 4.1 triliun di Q3 2017.
Namun apakah kita tahu breakdowndari total pendapatan AISA yang
sebesar Rp 4.1 triliun dari mana saja? Atau faktor apa yang menyebabkan
penjualan AISA menurun Rp 800 miliar? Yup tidak bisa, karena di
sinilah keterbatasan ketiga laporan keuangan tersebut.
Nah kalau kita perhatikan, pada
baris Penjualan Neto ada tertulis angka 27. Apa arti angka 27 tersebut? Yup
angka 27 tersebut artinya jika kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
Pendapatan AISA, maka kita perlu membaca Catatan Kaki 27 tersebut. Jadi,
secara keseluruhan ketiga jenis laporan keuangan hanya memberikan informasi
yang bersifat umum saja, namun ketiga laporan tersebut tidak dapat menjawab
beberapa pertanyaan yang detail.
Berikut beberapa contoh
pertanyaan yang jawabannya hanya bisa didapatkan oleh seorang investor dengan
membaca Catatan Kaki :
- Dari mana sumber pemasukan
perusahaan?
- Siapa customer terbesar
perusahaan?
- Bagaimana kontribusi
masing-masing lini bisnis terhadap total? (apabila perusahaan memiliki
lebih dari satu lini bisnis)
- Bagaimana susunan
kepemilikan saham perusahaan?
- Siapa saja Pelanggan yang
banyak berhutang kepada Perusahaan (Piutang)?
- Kapan jatuh tempo hutang
jangka pendek perusahaan?
- Siapa saja Pihak Berelasi
Perusahaan dan bagaimana transaksi dengan pihak berelasi tersebut?
- dsb
Catatan Kaki Yang Penting Untuk Dibaca
Setelah kita memahami pentingnya
membaca catatan kaki, selanjutnya apa saja Catatan Kaki yang penting untuk
dibaca? Secara umum, ada sekitar 40 – 50 catatan kaki untuk setiap Laporan
Keuangan. Perlu dicatat setiap Catatan Kaki tersebut sebenarnya penting untuk
dibaca karena memiliki informasi masing-masing. Namun dengan waktu yang terbatas,
kita perlu memilih Catatan Kaki apa saja yang penting untuk dibaca…
1. Catatan Kaki Pendapatan Perusahaan
Catatan Kaki Pendapatan
Perusahaan sangat penting untuk mengetahui kontribusi pendapatan dari
masing-masing lini usaha sampai dengan per produknya. Dengan mengetahui catatan
kaki pendapatan perusahaan ini, kita bisa memperoleh informasi :
- Darimana sumber terbesar
pendapatan perusahaan?
- Bagaimana trend pendapatan
masing-masing lini usaha?
- Apakah masing-masing lini
usaha mengalami kenaikan pendapatan? Atau ada yang mengalami penurunan?
- Dll
Catatan Kaki Pendapatan AISA Q3 2017
2. Catatan Kaki Segmen Operasi
Segmen Operasi memberikan
gambaran kepada investor mengenai pendapatan, beban, serta laba bersih dari
setiap lini bisnis yang dimiliki perusahaan. Sebagai catatan, catatan kaki
segmen operasi ini biasanya ditampilkan di Laporan Keuangan Perusahaan yang
memiliki beberapa lini bisnis di dalam sebuah perusahaan.
Catatan Kaki Segmen Operasi ini
sangat penting untuk menganalisa :
- Bagaimana proporsi penjualan
dari masing-masing lini usaha?
- Bagaimana proporsi beban
pokok penjualan dan beban usaha?
- Bagaimana porporsi laba
bersih dari masing-masing lini usaha?
- Bagaimana proporsi aset dan
liabilitas masing-masing lini usaha?
- Dll
Catatan Kaki Segmen Operasi AISA Q3 2017
3. Catatan Kaki Biaya Perusahaan / Expenses
Selain memahami darimana
pendapatan terbesar perusahaan, penting juga bagi seorang investor untuk
memahami biaya / Expenses yang membebani perusahaan. Biaya / expenses yang
dimaksud adalah Cost of Goods Sold dan Operating
Expenses. Dengan mengetahui catatan kaki biaya perusahaan, sebagai
investor kita dapat mengetahui :
- Apa saja biaya yang menjadi
beban terbesar perusahaan?
- Apakah ada biaya yang naik
secara tidak wajar?
- Jika ada, bagaimana
penjelasan perusahaan mengenai kenaikan biaya yang tidak wajar tersebut?
- Apakah kenaikan biaya lebih
tinggi dibandingkan dengan kenaikan pendapatannya? Jika ya, maka
berpotensi menggerus keuntungan perusahaan
Catatan Kaki Biaya / Expenses AISA Q3 2017
4. Catatan Kaki Utang Usaha
Catatan kaki selanjutnya yang
tidak kalah penting adalah catatan kaki mengenai Utang Usaha. Dengan membaca
catatan kaki tentang utang usaha, kita tidak hanya tahu seberapa besar utang
usaha, melainkan juga :
- Seberapa besar hutang dari
masing-masing lini usaha?
- Kepada siapa hutang-hutang
tersebut? (Bank / Pihak Ketiga)
- Berapa besar Bunga Pinjaman?
- Kapan jatuh tempo nya
- Dll
Catatan Kaki Utang Usaha AISA Q3 2017
5. Catatan Kaki Manajemen Risiko
Catatan kaki manajemen risiko
memberikan informasi yang cukup mendalam bagi seorang investor untuk mengetahui
risiko apa saja yang terkait dengan perusahaan? Dengan memahami risiko
perusahaan, seorang investor dapat mengetahui :
- Apa kemungkinan terburuk yang
akan terjadi apabila risiko tersebut terjadi?
- Apa yang dilakukan
perusahaan untuk mengantisipasi risiko tersebut?
- Analisa sensitivitas
terhadap sebuah risiko
- dll
Catatan Kaki Manajemen Risiko AISA Q3 2017
Kesimpulan
Dengan memahami pentingnya membaca catatan kaki sebuah perusahaan, kita
sudah selangkah lebih maju ketimbang investor lainnya yang tidak memahami
kondisi perusahaan secara keseluruhan. Seperti yang Warren Buffett katakan,
berinvestasilah hanya pada bisnis yang Anda pahami, maka membaca catatan kaki
ini akan membuat kita lebih memahami bisnis sebuah perusahaaan secara
keseluruhan. Apabila ada sentimen buruk yang terjadi, kita juga bisa
mengestimasi seberapa besar impact nya, dan yang terpenting kita akan
menjadi lebih tenang dalam berinvestasi karena kita mengetahui
betul kondisi perusahaan yang kita pegang sahamnya.