Seperti yang kita tahu, hasil akhir dari
sebuah proses akuntansi yang paling penting adalah laporan keuangan. Dengan
membaca laporan keuangan, maka siapapun yang berkepentingan dengan
perusahaan baik itu manajemen, publik, hingga investor bisa dengan mudah
mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Apalagi belakangan perusahaan tercatat
sudah banyak yang merilis Laporan Keuangan kuartal 4-2020 kemarin. Tentunya,
kemampuan membaca Laporan Keuangan sangat dibutuhkan oleh para investor, terutamanya
bagi investor pemula. Jadi, bagaimana tips membaca Laporan Keuangan ?
Dua Format Laporan Keuangan
Dalam beberapa analisa mengenai saham
tertentu yang pernah kita angkat pembahsannya dalam website www.RivanKurniawan.com, kita seringkali menganalisa sebuah saham
berdasarkan data, atau istilahnya adalah speak by data. Di
mana kita percaya, bahwa numbers don’t lie. Artinya baik
buruknya kinerja sebuah perusahaan tentu sangat bisa dilihat yaa dari Laporan
Keuangannya tersebut, dan sebagai seorang investor sudah seharusnya kita juga
memahami Laporan Keuangan perusahaan yang kita investasikan itu…
Sayangnya, masih banyak juga investor yang
sudah keburu malas melihat Laporan Keuangan. Akibatnya, tak jarang investor
justru mengambil jurus singkat yaitu menggunakan aplikasi online
trading ataupun aplikasi lainnya untuk melihat laporan keuangan secara
singkat.
Sebenarnya, jika kita benar-benar ingin
memahami kinerja suatu perusahaan, tidaklah terlalu sulit. Apalagi kita sebagai
investor, bisa memanfaatkan www.idx.co.id untuk memudahkan kita menganalisa Laporan Keuangan. Perlu kita
ketahui, laporan keuangan yang ada di website IDX tersebut, memiliki 2 format
laporan keuangan :
- Pertama adalah Laporan Keuangan dengan format yang
disediakan oleh BEI sebagai regulator agar format Laporan Keuangan semua
emiten disamakan. Format ini
memiliki nama file yang di depannya ada kata-kata “Financial
Statement”. Sayangnya format ini hanya sekitar 10 – 15 halaman
saja isinya, sehingga tidak terdapat Catatan Kaki.
- Kedua adalah Laporan Keuangan dengan format bebas
dari emiten yang bersangkutan, yang depannya
bukan kata-kata “Financial Statement” (ada yang pakai
kata-kata LK Konsolidasi, ada yang pakai kata-kata Laporan
Keuangan”. Format ini yang lebih disarankan untuk
digunakan karena memiliki catatan kaki di dalamnya.
Untuk lebih jelasnya, bisa lihat tampilan di bawah ini…
Format Laporan Keuangan yang lebih disarankan adalah Format Bebas Dari Emiten
Pentingnya Membaca Catatan Kaki Laporan Keuangan
Setelah membuka file Laporan Keuangan
tersebut, akan muncul tiga jenis Laporan Keuangan yaitu Laporan Laba Rugi
/ Income Statement, Laporan Neraca / Balance Sheet, dan
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow). Meskipun ketiga
laporan tersebut sebenarnya memiliki banyak informasi yang bisa kita ambil
(misalkan bagaimana pertumbuhan laba bersih, margin laba, pendapatan,
pertumbuhan ekuitas, arus kas perusahaan, dan komponen lainnya). Namun ketiga
laporan tersebut hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar nya saja, melainkan
tidak mendalam.
Sebagai contoh, misalkan kita lihat Laporan Laba Rugi / Income Statement di bawah ini. Dalam contoh ini, kita menggunakan contoh emiten AISA kuartal III-2017…
Laporan Laba Rugi / Income Statement AISA LK Q3 2017
Dari laporan laba rugi / Income
Statement di atas mungkin kita mendapatkan informasi bahwa jumlah
penjualan AISA menurun dari Rp 4.9 Triliun di Q3 2016 menjadi Rp 4.1 triliun di
Q3 2017. Namun apakah kita tahu breakdown dari total
pendapatan AISA yang sebesar Rp 4.1 triliun dari mana saja? Atau faktor apa
yang menyebabkan penjualan AISA menurun Rp 800 miliar? Yup tidak bisa, karena di
sinilah keterbatasan ketiga laporan keuangan tersebut.
Nah kalau kita perhatikan, pada baris
Penjualan Neto ada tertulis angka 27. Apa arti angka 27 tersebut? Yup angka 27
tersebut artinya jika kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Pendapatan
AISA, maka kita perlu membaca Catatan Kaki 27 tersebut. Jadi, secara
keseluruhan ketiga jenis laporan keuangan hanya memberikan informasi yang
bersifat umum saja, namun ketiga laporan tersebut tidak dapat menjawab beberapa
pertanyaan yang detail.
Berikut beberapa contoh pertanyaan yang
jawabannya hanya bisa didapatkan oleh seorang investor dengan membaca Catatan
Kaki :
- Dari mana sumber pemasukan perusahaan?
- Siapa customer terbesar perusahaan?
- Bagaimana kontribusi masing-masing lini bisnis
terhadap total? (apabila perusahaan memiliki lebih dari satu lini bisnis)
- Bagaimana susunan kepemilikan saham perusahaan?
- Siapa saja Pelanggan yang banyak berhutang kepada
Perusahaan (Piutang)?
- Kapan jatuh tempo hutang jangka pendek perusahaan?
- Siapa saja Pihak Berelasi Perusahaan dan bagaimana
transaksi dengan pihak berelasi tersebut?
- dsb
Catatan Kaki Yang Penting Untuk Dibaca
Setelah kita memahami pentingnya membaca
catatan kaki, selanjutnya apa saja Catatan Kaki yang penting untuk dibaca?
Secara umum, ada sekitar 40 – 50 catatan kaki untuk setiap Laporan Keuangan.
Perlu dicatat setiap Catatan Kaki tersebut sebenarnya penting untuk dibaca
karena memiliki informasi masing-masing. Namun dengan waktu yang terbatas, kita
perlu memilih Catatan Kaki apa saja yang penting untuk dibaca…
1. Catatan Kaki Pendapatan Perusahaan
Catatan Kaki Pendapatan Perusahaan sangat
penting untuk mengetahui kontribusi pendapatan dari masing-masing lini usaha
sampai dengan per produknya. Dengan mengetahui catatan kaki pendapatan
perusahaan ini, kita bisa memperoleh informasi :
- Darimana sumber terbesar pendapatan perusahaan?
- Bagaimana trend pendapatan masing-masing lini usaha?
- Apakah masing-masing lini usaha mengalami kenaikan
pendapatan? Atau ada yang mengalami penurunan?
- Dll
Catatan Kaki Pendapatan AISA Q3 2017
2. Catatan Kaki Segmen Operasi
Segmen Operasi memberikan gambaran kepada
investor mengenai pendapatan, beban, serta laba bersih dari setiap lini bisnis
yang dimiliki perusahaan. Sebagai catatan, catatan kaki segmen operasi ini
biasanya ditampilkan di Laporan Keuangan Perusahaan yang memiliki beberapa lini
bisnis di dalam sebuah perusahaan.
Catatan Kaki Segmen Operasi ini sangat
penting untuk menganalisa :
- Bagaimana proporsi penjualan dari masing-masing lini
usaha?
- Bagaimana proporsi beban pokok penjualan dan beban
usaha?
- Bagaimana porporsi laba bersih dari masing-masing
lini usaha?
- Bagaimana proporsi aset dan liabilitas masing-masing
lini usaha?
- Dll
Catatan Kaki Segmen Operasi AISA Q3 2017
3. Catatan Kaki Biaya Perusahaan / Expenses
Selain memahami darimana pendapatan
terbesar perusahaan, penting juga bagi seorang investor untuk memahami biaya /
Expenses yang membebani perusahaan. Biaya / expenses yang dimaksud adalah Cost
of Goods Sold dan Operating Expenses. Dengan
mengetahui catatan kaki biaya perusahaan, sebagai investor kita dapat
mengetahui :
- Apa saja biaya yang menjadi beban terbesar
perusahaan?
- Apakah ada biaya yang naik secara tidak wajar?
- Jika ada, bagaimana penjelasan perusahaan mengenai
kenaikan biaya yang tidak wajar tersebut?
- Apakah kenaikan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pendapatannya? Jika ya, maka berpotensi menggerus keuntungan perusahaan
Catatan Kaki Biaya / Expenses AISA Q3 2017
4. Catatan Kaki Utang Usaha
Catatan kaki selanjutnya yang tidak kalah
penting adalah catatan kaki mengenai Utang Usaha. Dengan membaca catatan kaki
tentang utang usaha, kita tidak hanya tahu seberapa besar utang usaha,
melainkan juga :
- Seberapa besar hutang dari masing-masing lini usaha?
- Kepada siapa hutang-hutang tersebut? (Bank / Pihak
Ketiga)
- Berapa besar Bunga Pinjaman?
- Kapan jatuh tempo nya
- Dll
![](upload/c2cd3a6f76-Rivan 310321 Utang Usaha.png)
Catatan Kaki Utang Usaha AISA Q3 2017
5. Catatan Kaki Manajemen Risiko
Catatan kaki manajemen risiko memberikan
informasi yang cukup mendalam bagi seorang investor untuk mengetahui risiko apa
saja yang terkait dengan perusahaan? Dengan memahami risiko perusahaan, seorang
investor dapat mengetahui :
- Apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi apabila
risiko tersebut terjadi?
- Apa yang dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi
risiko tersebut?
- Analisa sensitivitas terhadap sebuah risiko
- dll
Catatan Kaki Manajemen Risiko AISA Q3 2017
Kesimpulan
Dengan memahami pentingnya membaca catatan
kaki sebuah perusahaan, kita sudah selangkah lebih maju ketimbang investor
lainnya yang tidak memahami kondisi perusahaan secara keseluruhan. Seperti yang
Warren Buffett katakan,
“Berinvestasilah hanya pada bisnis yang
Anda pahami”
Maka dengan membaca catatan kaki ini, akan
membuat kita lebih memahami bisnis sebuah perusahaaan secara
keseluruhan. Apabila ada sentimen buruk yang terjadi, kita juga bisa
mengestimasi seberapa besar impact nya, dan yang terpenting kita akan
menjadi lebih tenang dalam berinvestasi karena kita mengetahui
betul kondisi perusahaan yang kita pegang sahamnya.
Artikel ini telak diterbitkan di
https://rivankurniawan.com/2021/03/31/tips-membaca-laporan-keuangan/