Jadi, gimana bulan ini? Apa kabar investasi saham kalian?
Apakah sudah sesuai dengan harapan?
Dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan
seseorang, investasi memang menjadi bagian penting. Tanpa adanya investasi,
banyak rencana dan tujuan keuangan tidak dapat terwujud.
Nah, salah satu cara investasi yang cukup
diminati sekarang adalah investasi saham. Pasti kamu yang sekarang lagi baca
artikel ini juga—setidaknya—berminat pada investasi ini, kalau enggak malah
udah jadi investor saham. Iya kan?
Investasi Saham di Luar
Negeri ?
Nah, selama ini banyak orang—dan kamu juga
mungkin—hanya berfokus pada investasi saham di pasar dalam negeri. Di Bursa
Efek Indonesia, yes?
Ya enggak salah sih. Karena memang di situlah
tempatnya kita bisa bertransaksi saham, meskipun dari sekuritas yang
berbeda-beda.
Tapi, pernah kepikiran enggak, untuk bisa
investasi saham luar negeri? Kalau saya sih, jujur pengin banget. Apalagi lihat
saham-saham kelas dunia, seperti Apple, kayak koleksinya Warren Buffett.
Wah, ngiler.
Tapi, kan ribet?
Nah, itu dia juga yang kepikiran sama saya.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul: memangnya
bisa investasi dengan cara membeli saham luar negeri? Pakai cara apa? Apa
platform yang mudah, murah untuk investasi saham di luar negeri? Saham luar
negeri kan mihil-mihil. Apalagi yang kelas dunia. Kayak saham Apple itu ratusan
dolar loh harganya!
Tapi ternyata hal itu sekarang mungkin saja
dilakukan loh!
Mengapa Pengin Investasi
Saham Luar Negeri?
Jadi gini. Ini juga hal baru sih buat
saya, to be honest. Jadi silakan dikoreksi jika ada salah
kata.
Kita cenderung untuk membeli dan menjual
“barang” yang ada di Indonesia. Betul nggak? Ya, enggak salah, toh pemerintah
juga menggaungkan untuk kita cinta produk dalam negeri.
Tapi, kalau soal investasi, kalau hanya
dilakukan secara lokal, maka akan menimbulkan ‘home-bias’, yaitu kondisi ketika
orang cenderung lebih memilih untuk melakukan transaksi di negara sendiri.
Langkah ini kurang tepat, karena bagaimanapun, kita harus tahu bahwa kita
menuju masa-masa globalisasi pasar.
FYI, ekonomi Indonesia dalam perekonomian
dunia “hanya” menyumbang kurang dari 5%, dan angka ini (pastinya) jauh di bawah
kontribusi Amerika Serikat dan negara–negara maju lainnya terhadap ekonomi
dunia. Kalau kita terlalu berkonsentrasi pada pasar saham lokal, maka ini bisa
meningkatkan risiko volatilitas pada portofolio. Ketika seorang investor tidak
mendiversifikasikan portofolionya secara global dengan baik,
maka bisa jadi ia akan kehilangan peluang untuk berinvestasi di pasar yang
tumbuh lebih cepat.
Nah, pasar Amerika Serikat—mau tak mau harus
diakui—merupakan pasar terbesar di dunia. Karenanya, kalau kita mau
mendiversifikasi portofolio agar dapat “mengiringi” pertumbuhan ekonomi dunia,
this is the right place to start.
Keuntungan Investasi
Saham di Pasar Global
1. Diversifikasi portfolio
Koentji pengelolaan risiko yang baik adalah
dengan melakukan diversifikasi. Tapi hati-hati, karena kalau kita berinvestasi
di pasar global, maka kita juga akan menghadapi risiko global, karena
negara-negara di dunia itu memang saling memengaruhi satu sama lain.
Maksudnya, kayak di tahun 2008. Masalah
ekonomi berawal dari masalah di Amerika Serikat, yang kemudian ngefek ke
seluruh dunia. Saat itu, Indonesia juga kena dampak sih, tapi enggak terlalu
yang bikin kolaps. Beda sama krisis tahun 1997/1998, yang berawal dari kawasan
Asia. Indonesia kena dampak luar biasa.
Nah, hal ini juga mesti menjadi pertimbangan ya. Seenggaknya, kita harus aware-lah. Diversifikasi sih diversifikasi, tetapi lakukan dengan perhitungan yang cermat. Karena salah-salah, diversifikasi yang kita lakukan bukanlah meminimalkan risiko, tetapi malah menambah peluang kerugian.
2. Bisa jadi “pemilik perusahaan” tingkat
dunia mulai dari fraksi
Yeah, kayak saham AAPL, atau MCD. Atau MSFT.
Kalau dilihat-lihat ya, 1 lembar saham AAPL,
misalnya, saat artikel ini ditulis harganya $120.59 per lembar. Lalu, apakah
ini berarti kita harus mengeluarkan uang sebesar $120.59 dikali 100, seperti
kalau beli saham di Indonesia yang minimal 1 lot?
Ternyata enggak. Beli saham di bursa saham
Amerika Serikat bisa dilakukan per lembar, tidak harus per lot. Bahkan, kita bisa
membeli dalam fraksi.
Jadi, lebih murah dong ya? Iya. Ini memang sangat menguntungkan untuk investor ritel yang modalnya pas-pasan.
3. Hedging valas
Investasi saham di luar negeri secara tidak
langsung membantu kita melakukan hedging terhadap aset kita. Hal ini berarti
antisipasi jika nilai mata uang Rupiah mengalami fluktuasi terhadap dolar
Amerika Serikat.
Di samping memiliki risiko nilai tukar, daya
beli dolar Amerika Serikat relatif lebih kuat dibandingkan mata uang lain, bisa
dilihat dari inflasi di Amerika Serikat lebih rendah dibandingkan di Indonesia.
Apakah ada implikasinya?
Walaupun return investasi saham di pasar luar
negeri seperti Amerika Serikat lebih rendah dibanding di pasar lokal, tetapi
dengan adanya daya beli dolar Amerika Serikat yang lebih kuat, maka nett return
(setelah dikurangi inflasi) berpeluang akan menjadi lebih baik kalau kita
bertransaksi di Amerika Serikat.
4. Good governance
Pasar saham yang terdapat di Wall Street saat
ini sudah berjalan puluhan tahun dan memiliki kapitalisasi pasar terbesar di
dunia.
Besarnya transaksi di pasar saham yang diikuti
tingginya likuiditas, membuat “saham gorengan” tidak memiliki kesempatan muncul
di Wall Street. Kenapa begitu? Karena untuk “menggoreng saham”, bandar akan
butuh dana yang sangat besar hingga bisa memanipulasi harga saham di Wall
Street.
Adanya regulasi dan penegakan hukum yang baik
di Wall Street, membuhat saham gorengan bisa diminimalkan. Ya, kalaupun ada,
jumlahnya nggak banyak.
Mau Coba Investasi Saham
Luar Negeri ?
Iming-iming untuk bisa punya saham
perusahaan-perusahaan raksasa dunia itulah yang membuat sebagian orang (saya,
terutama) pengin banget bisa berinvestasi di Wall Street langsung.
Kenapa sih, saham-saham perusahaan kayak
Apple, McDonalds, Starbucks, dll itu nggak dilisting di BEI? Ya, ini karena
jaringan bursa luar negeri tak dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia. So, kita
mesti usaha sendiri kalau mau investasi saham di luar negeri.
Tetapi, di zaman sekarang, teknologi telah
mempermudah segalanya. Termasuk buat kita yang pengin membeli saham luar
negeri. Gampang banget malahan, semudah kalau kita beli saham di Bursa Efek
Indonesia.
1. Temukan broker internasional
Memang tak semua broker bisa membantu kita
untuk beli saham luar negeri. Sampai sekarang, CMIIW—baru ada 4 broker saham
internasional yang sudah banyak digunakan oleh investor saham Indonesia.
Nggak perlu kaget kalau menemukan bahwa
website mereka diblokir oleh Kominfo. Bukan karena ilegal untuk jual beli saham
luar negeri, tetapi ini lebih ke kebijakan Bappebti yang mempersoalkan
transaksi forex dan produk berjangka di Indonesia. Tapi, untuk investasi saham
luar negeri ini bukan pelanggaran hukum. Apalagi kalau kita belinya melalui
broker internasional. Kan, kita beli langsung di bursa luar negeri, bukan di bursa
Indonesia.
So, ini aman. Pake VPN aja kalau misalnya kamu
pakai jaringan wifi dari perusahaan pemerintah itu. Atau, pakai provider lain.
Nah, salah satu aplikasi yang memudahkan
berinvestasi saham di luar negeri, bisa melalui ini ya….
2. Buka rekening dan lengkapi data
Ini sama kayak kalau kita mau buka akun di
sekuritas lokal. Step-stepnya juga hampir sama, tapi ada baiknya memang
dipelajari dulu.
Intinya adalah lengkapi data, lalu
verifikasi. And, that’s it. Pokoknya penuhi saja syarat-syaratnya.
3. Setor dana lalu beli sahamnya
Kalau akun kita sudah terverifikasi, saat itu
juga kita sebenarnya sudah bisa langsung bertransaksi. Tapi, setor dana dulu.
Ya, sama juga kan, kayak setor dana ke RDI atau RDN.
FYI, ada broker yang hanya menentukan minimal
US$200 saja untuk setoran awalnya. Topup berikutnya dengan nominal yang lebih
kecil lagi. Dengan deposit ini, kamu bisa beli saham per lembar, bahkan per
fraksi—ini satuan lebih kecil daripada lembar saham. Dalam aplikasinya,
biasanya broker saham ini sudah ada hitungan dan kalkulatornya. Kamu tinggal
menghitungnya di TKP.
Nah, gampang banget kan, investasi saham di
luar negeri?
Pengin nggak? Pengin kan? Sama dong. Yuk,
mulai diversifikasikan portofolio kita dengan saham-saham kelas dunia! Jangan
lupa kelola risiko dengan baik ya !
https://rivankurniawan.com/2021/05/24/diversifikasi-investasi-ke-saham-luar-negeri/