Emiten teknologi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rigthts issue.
Perseroan akan menerbitkan sebanyak 2,40 miliar lembar saham atau 18,31% dari total modal ditempatkan dan disetor.
Dalam prospektus yang dirilis, perseroan menetapkan harga rights issue sebesar Rp2.080 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh perseroan dari aksi korporasi ini mencapai Rp4,99 triliun.
Dalam rights issue ini, setiap pemilik 25.000 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan (DPS) pada 16 Desember 2022 pukul 16.00 WIB mempunyai 5.633 HMETD, di mana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
“HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama lima hari kerja, mulai 20 Desember 2022 sampai 26 Desember 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Jumat (9/12/2022).
Sementara itu, Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) sebagai pemegang saham utama dengan kepemilkan sebesar 6,55 miliar saham perseroan, menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya sebanyak 1,47 miliar saham atau senilai Rp3,07 triliun.
Kemudian, dalam kapasitasnya sebagai pembeli siaga, AII juga akan membeli sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham perseroan lainnya dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,92 triliun atau sebanyak 925,82 miliar saham.
“AII juga memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya (secara proporsional) serta untuk bertindak sebagai pembeli siaga, dengan tunduk pada penerimaan persetujuan dari Bank Negara Malaysia,” lanjut prospektus.
Sebagai informasi, Axiata Group Berhad (AGB) telah menerima persetujuan dari Bank Negara Malaysia bagi AII untuk bertindak sebagai pembeli siaga dan untuk memesan saham baru pada rencana rights issue perseroan, melalui surat Bank Negara Malaysia tanggal 22 September 2022.
EXCL akan menggunakan dana hasil rights issue untuk melunasi dan/atau melunasi sebagian utang perseroan. Di mana sebesar Rp900 miliar akan digunakan untuk melunasi utang Perseroan kepada PT Bank Permata Tbk.
Selanjutnya, sebesar Rp900 miliar akan digunakan untuk melunasi utang perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk, sebesar Rp1,2 triliun lainnya juga akan digunakan untuk melunasi utang perseroan kepada BBCA.
Lalu, sebesar Rp360 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang perseroan kepada PT Bank UOB Indonesia, sebesar Rp650 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang Perseroan kepada PT Bank Permata Tbk, serta sebesar Rp900 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang perseroan kepada MUFG Bank, Ltd.
Adapun bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini, maka akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau terdelusi sebesar 18,31%.