Topic
Discussion
Date: 10 May 2018
By: ADMIN - OBLIGASI
Pilih Mana? Investasi di Pasar modal atau di Pasar Uang?
Di peradaban masa kini, seluruh informasi yang kita inginkan bisa dengan mudah didapatkan. Apapun dapat ditemukan di “mbah google”, termasuk dalam mencari informasi produk yang tepat dalam berinvestasi. Terdapat dua pilihan dalam berinvestasi yaitu Pasar Modal dan juga Pasar Uang.

Tentang Pasar Modal

Definisi menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 :
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Instrumen Pasar Modal :
1. Saham
2. Obligasi
3. Derivatif (turunannya)

Berinvestasi di pasar modal saat ini dapat dilakukan dengan minimal dana Rp100.000,- baik dalam rekening efek saham maupun reksa dana. Dalam berinvestasi pasti memiliki keuntungan dan kerugian. Beberapa keuntungan yang didapat dalam berinvestasi di Pasar Modal adalah
1. Capital Gain : Selisih harga ketika membeli dan menjual instrument efek pasar modal
2. Dividen : Pembagian keuntungan perusahaan yang dibagikan untuk para pemegang saham

Sedangkan kerugian yang mungkin diterima oleh investor pasar modal adalah
1. Capital Loss : penurunan nilai efek dari harga pembelian
2. Likuidasi : sulitnya melakukan penjualan atas instrumen efek yang tidak liquid
3. Kebangkrutan Perusahaan

Istilah umum yang sering didengar ketika kita berinvestasi di pasar modal adalah “high risk high return”.

Tentang Pasar Uang

Definisi menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/11/PBI/2016 :
Pasar Uang adalah bagian dari sistem keuangan yang bersangkutan dengan kegiatan perdagangan, pinjam meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1 (satu) tahun dalam mata uang rupiah dan valuta asing, yang berperan dalam transmisi kebijakan moneter, pencapaian stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.

Instrumen Pasar Uang :
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
3. Sertifikat Deposito
4. Commercial Paper dll

Pasar uang adalah tempat bertemu antara penjual dan pembeli dengan obyek yang diperjualbelikan berupa surat berharga atau dana jangka pendek. Pasar uang sendiri memiliki manfaat yang juga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Maka manfaat pasar uang bagi investor adalah sebagai berikut :
1. Memanfaatkan idle money kita agar dapat menghasilkan keuntungan
2. Memiliki risiko yang cenderung rendah, karena instrument yang diinvestasikan berjangka waktu pendek.
3. Dalam beberapa instrument pasar uang dapat menghasilkan return yang mengalahkan tingkat inflasi
4. Memiliki likuiditas yang tinggi (mudah untuk mencairkan)

Adapun risiko yang mungkin dialami, sebagai berikut :
1. Resiko Pasar (interest rate risk), yaitu resiko yang disebabkan oleh fluktuasi nilai surat berharga yang menyebabkan capital loss
2. Modal yang lebih besar, umumnya investasi di Pasar Uang membutuhkan dana yang lebih besar dibanginkan pasar modal.
3. Resiko Re-Investment, resiko yang terjadi karena bunga reinvestasi tidak sesuai dengan prediksi sehingga menimbulkan kerugian.
4. Resiko Gagal Bayar (default risk atau credit risk), yaitu resiko yang terjadi karena ketidakmampuan debitur membayar kewajibannya sesuai perjanjian.

Setiap orang tentu memiliki tujuan investasinya masing-masing. Bukan berarti investasi di pasar modal atau pasar uang lebih baik atau lebih buruk. Yang terpenting adalah kita menyisihkan pendapatan kita untuk investasi, karena investasi merupakan penyelamat keuangan kita di masa depan.

Lalu, bagaimana dengan kalian? Lebih pilih investasi dimana? Kenapa? Atas alasan dan tujuan apa kalian berinvestasi?
Lebih pilih investasi dimana? pernyataan "bukan berarti investasi di pasar modal atau pasar uang lebih baik atau lebih buruk" sangatlah tepat. Karena investasi adalah bagaimana kita mengelola idle cash yang kita miliki, dan hal tersebut sangat bergantung pada kebutuhan cash jangka pendek kita dan tingkat risiko yang dapat kita toleransi, sehingga pernyataan yang tepat adalah "optimal risk, optimal return". Ketika kita memiliki kebutuhan jangka pendek yang besar, tentu proporsi investasi kita mayoritas akan berada di pasar uang, karena pasar uang memiliki kecenderungan harga lebih stabil dari pasar modal. Saat ini saya memiliki tanggungan jangka pendek yang besar, yakni berupa biaya kuliah sehingga saya menginvestasikan idle cash pada sertifikat deposito. Namun ketika saya telah lulus dan beban jangka pendek telah terpenuhi, saya akan beralih kepada pasar modal dengan mempertimbangkan segala risiko dan keadaan pasar yang melekat pada setiap instrumen keuangan di pasar modal.
10 May 2018
by: AMMAR NASHIR
0 Comments
Saya pribadi memilih untuk berinvestasi di pasar modal. Instrumen pasar uang kurang menarik karena imbal hasil yang tidak besar, apalagi dengan keterbatasan modal dan faktor inflasi. Lagi pula, instrumen pasar modal banyak jenisnya. Kita bisa memilih instrumen pasar modal yang lebih liquid sehingga, jika sewaktu-waktu membutuhkan dana jangka pendek, dapat kita cairkan. Jadi pemenuhan liquiditas jangka pendek tidak harus bergantung pada instrumen jangka pendek.

Karena dana yang saya miliki tidak terlalu besar, untuk saat ini saya berinvestasi di saham karena memungkinkan untuk bertransaksi dengan volume kecil dan imbal hasil yang lebih menjanjikan. Biasanya, saya membagi dua portfolio saham yaitu untuk tujuan trading jangka pendek dan investasi jangka panjang. Trading jangka pendek bertujuan untuk menghasilkan income tambahan.

Sejujurnya, saya masih terus belajar menemukan teknik yang baik dalam berinvestasi saham, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan saya cukup bisa menerima resiko fluktuasi harga saham. Sebelumnya saya pernah berinvestasi di obligasi, reksadana, dan deposito secara bergantian. Maklum dana terbatas. Ibarat menyetir mobil, kalau tidak mencoba menyetir maka kita tidak akan bisa menyetir.

Seandainya memiliki dana yang cukup besar, saya akan berinvestasi di dua instrumen yaitu obligasi dan saham. Idealnya bagi saya, presentase dana obligasi akan lebih besar dari dana saham untuk membatasi resiko. Saya akan memanfaatkan periodic cashflow dari coupon obligasi untuk tambahan income jangka pendek. Untuk menghindari fluktuasi harga obligasi, saya akan keep obligasi sampai matured. Saya tidak ingin dipusingkan dengan perubahan yield. Investasi saham saya peruntukan untuk investasi jangka panjang 5 sampai 10 tahun dan saya mengharapkan capital gain yang cukup besar dan dividen.
10 May 2018
by: Elmar Shidqi Sulaiman
0 Comments
Menurut saya, baik pasar modal maupun pasar uang merupakan tempat investasi yang bagus dan sama-sama bisa memberikan keuntungan di masa mendatang. Pertimbangan investor untuk memilih tempat berinvestasi tergantung dari profil mereka, apakah toleransi terhadap risikonya tinggi atau lebih rendah. Toleransi tersebut dapat mempengaruhi bagaimana mereka berinvestasi, bahkan dalam satu pasar modal pun terdapat gaya yang berbeda-beda dalam investasi (investasi dan trading).

Saya pribadi memilih untuk berinvestasi di pasar modal karena tujuan investasi saya untuk jangka panjang dan instrumen pasar modal khususnya saham lebih terjangkau bagi saya yang baru saja memulai kehidupan pekerjaan. Saya lebih memilih untuk melakukan investasi daripada trading karena untuk jangka pendek, saham cenderung lebih volatile.
10 May 2018
by: Muhammad Satria
0 Comments
Tujuan saya berinvestasi adalah menabung dan keduanya memiliki pros & cons masing-masa. Sebagai pemula, saya rasa lebih baik menggunakan pasar modal dan pasar uang dengan memperhatikan besarnya dana yang bisa kita invest dan seberapa besar resiko yang kita mau ambil. Jika dalam jangka pendek, dana tersebut ada kemungkinan akan saya gunakan, rasio dana untuk pasar uang akan lebih besar daripada dana yang akan saya gunakan di pasar modal. Seiring waktu, lifestyle berubah, stabilitas kondisi keuangan berubah, pengetahuan berinvestasi bertambah, rasio dana untuk kedua pasar juga dapat berubah.
10 May 2018
by: Indah Permata Sari Girsang
0 Comments
Investasi merupakan cara yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan dana yang kita punya agar tidak tergerus dengan nilai inflasi yang tercermin dari kenaikan harga barang. Investasi di pasar modal maupun pasar uang merupakan pilihan yang tepat karena disamping bermanfaat untuk diri kita sendiri tetapi juga ikut mendorong perkembangan ekonomi Indonesia. Namun, kedua memiliki karakteristik yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan untuk berinvestasi apakah di pasar modal atau pasar uang bergantung pada tujuan investasi, risk profile dan dana yang disediakan untuk berinvestasi.

Jika saya diminta memilih, saat ini saya akan memilih untuk berinvestasi di pasar modal. Pilihan tersebut didasari atas pertimbangan penghasilan yang saya terima sebagai first jober yang harus saya sisihkan ditengah pengeluaran untuk keperluan sehari-hari. Selain itu, pertimbangan lain pengetahuan yang saya miliki mengenai pasar modal yang saya dapatkan melalui sekolah pasar modal. Dengan kemudahan yang ada saat ini, berinvestasi di pasar modal menjadi tidak "menakutkan" untuk investor pemula seperti saya karena dengan modal yang tidak harus banyak, dapat berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang bagus. Saya termasuk tipikal risk averser karena tidak banyak waktu untuk mantengin fluktuasi harga setiap saat. Saya akan membeli saham-saham yang blue chip di beberapa sektor untuk meminimalisasi risiko kemudian menabung saham-saham tersebut dalam jangka panjang sampai ada kebutuhan yang mengharuskan saya menjualnya. Langkah tersebut saya lakukan sebagai bentuk untuk menyukseskan program "Yuk Nabung Saham" yang digencarkan oleh ketiga SRO.
10 May 2018
by: Agung Setyo Wibowo
0 Comments
Berinvestasi pada kedua pasar tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Untuk memilih antara kedua pasar tersebut, hal ini tergantung dari situasi kita masing masing. Tergantung dari tujuan investasi, jumlah modal yang kita punya, jumlah resiko yang berani kita terima, dan jangka waktu investasi yang kita inginkan.

Apabila harus memilih, secara pribadi saya lebih memilih untuk menginvestasikan uang saya dalam pasar modal, dikarenakan:
1. Tujuan investasi saya saat ini adalah investasi jangka panjang dan menengah dengan menyisihkan sebagian presentase pendapatan saya, sehingga investasi pada produk pasar modal seperti saham lebih cocok untuk saya.
2. Kebutuhan dan kewajiban pengeluaran saat ini belum terlalu besar dan krusial. Hal ini memungkinkan saya untuk mengambil resiko lebih dan juga return yang lebih tinggi pada pasar modal.
3. Investasi pada pasar modal, mengharuskan kita untuk mempelajari fundamental analysis (analisa financial statement, industri dan ekonomi) dan technical analysis (analisa tren) apabila ingin sukses dalam memilih saham atau obligasi yang tepat. Oleh karena itu, dalam berinvestasi pada pasar modal selain mendapatkan keuntungan dari return, kita juga sekaligus mendapatkan nilai lebih dari pembelajaran baru yang terus menerus kita gali.
4. Berinvestasi dalam pasar modal misalkan berinvestasi saham memberikan dampak yang terasa lebih real. Dikarenakan kita turut menjadi bagian dari progress perusahaan tersebut.

Demikian pendapat saya dan alasan saya mengapa saya lebih memilih untuk berinvestasi pada pasar modal. Terimakasih.
10 May 2018
by: Faisal Ibrahim
0 Comments
saya akan memakai keduanya karena keduanya memiliki karakteristik yang berbeda pasar modal memiliki High Risk and High Return sehingga pasar modal tidak bisa diharapkan untuk hal hal yang mendadak. bisa jadi ketika kita menanamkan 100% alokasi investasi kita ke bursa saham pada saat terjadi pelemahan dan kita membutuhkan uang tersebut malah yang terjadi adalah loss. oleh karena itu saya menggunakan intrumen pasar modal untuk hal hal yang di butuhkan tetapi tidak mendesak sehingga saya bisa mengambil capital gain di saat yang tepat seperti DP rumah & Simpanan Hari Tua.

Sedangakan pasar uang saya pakai untuk kepentingan berjaga jaga seperti sakit atau rencana liburan tahun berjalan. kenapa? karena pasar uang cenderung tidak terlalu fluktuatif sehingga bisa lebih aman meletakannya di pasar uang ketika kebutuhan itu memang kita butuhkan pada waktu yang dekat. selain faktor likuditasnya pasar uang juga memberikan prospek pengembalian yang lebih tinggi di bandingkan deposito. walaupun pasar uang bukan ide yang bagus untuk melakukan investasi jangka panjang tapi untuk keperluan jangka pendek its great choice jika di bandingkan deposito
10 May 2018
by: ARSENO FERI ALZAHABI
0 Comments
Untuk saat ini saya lebih memilih berinvestasi di pasar modal. Hal ini dikarenakan saya belum memiliki modal yang besar. Berinvestasi di pasar uang cenderung membutuhkan modal yang besar dan langkah yang telalu rumit, selain itu pihak-pihak yang membeli instrumen pasar uang biasanya lembaga keuangan atau perusahaan.
Sedangkan di pasar modal, khususnya pasar saham, saya dapat berinvestasi dengan modal yang sedikit. Selain itu, saya juga dapat memanfaatkan layanan short selling dan margin trading untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar (tentunya dengan analisis yang tepat).

Saya berinvestasi di pasar modal awalnya untuk belajar dan memperoleh pemahaman tentang bagaimana industri pasar modal itu berjalan. Namun sekarang, tujuan saya berinvestasi adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Terumata pengahasilan dari capital gain.
10 May 2018
by: Resi Junita Anwar
0 Comments