Bagaimana sih caranya untuk mendapatkan
keuntungan investasi?
Investasi merupakan salah satu cara
mendapatkan passive income. Setiap orang yang berinvestasi tentunya
ingin mendapatkan untung. Tetapi untuk Anda yang mungkin baru saja memulai
berinvestasi dan belum berpengalaman, keraguan dan ketakutan merugi sering kali
menghantui.
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Sudah Siapkah Anda untuk Mulai
Berinvestasi?
Investasi merupakan hal yang
penting. Dengan berinvestasi Anda akan mendapatkan penghasilan tanpa Anda
harus bekerja atau menukarkan waktu Anda untuk mengerjakan sesuatu. Dalam
investasi, uang yang Anda investasikan yang akan bekerja untuk Anda dan menghasilkan
untuk Anda.
Sudah siapkah Anda untuk berinvestasi? Saat Anda
ingin memulai berinvestasi pastikan pengeluaran Anda lebih sedikit daripada
penghasilan Anda dan tidak memiliki utang (kecuali utang cicilan
rumah). Berikut adalah tips untuk Anda yang belum siap untuk berinvestasi
:
Jika saat ini Anda belum siap untuk
berinvestasi, tentukan tujuan kapan Anda dapat siap dan mulai berinvestasi.
Mulai belajar tentang Investasi dan tujuan Anda
berinvestasi.
Mulailah membuat rencana untuk melunasi utang.
Semakin cepat Anda melunasi utang, semakin cepat juga Anda dapat mulai
berinvestasi.
Langkah Sukses Mendapatkan Keuntungan
Berinvestasi
Investasi merupakan suatu wadah untuk
mendapatkan penghasilan tambahan. Setiap orang yang melakukan investasi
tentunya ingin mendapatkan keuntungan. Berikut adalah langkah untuk mendapatkan
keuntungan berinvestasi :
#1 Definisi Penghasilan Investasi
Pertama-tama kita harus paham terlebih dahulu
penghasilan investasi. Penghasilan investasi itu apa? Penghasilan investasi
adalah penghasilan yang didapatkan dari investasi yang kita lakukan.
Penghasilan investasi yang baik adalah
penghasilan atau pendapatan yang didapatkan dari mengumpulkan koleksi aset
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan real estate yang
menghasilkan pendapatan tahunan setinggi mungkin dengan risiko serendah
mungkin. Penghasilan tersebut menjadi passive income yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan, biaya hidup dan pengeluaran sang
investor.
Jadi, penghasilan investasi merupakan
penghasilan pasif yang dapat kita gunakan untuk memenuhi pengeluaran rutin kita
yang di peroleh dari investasi yang kita lakukan. Anda juga bisa membaca
kembali bagaimana mendapatkan profit dengan metode Value Investing, pada Link
dibawah ini :
[Baca Lagi : Let The Profit Runs]
#2 Tentukan Berapa Banyak Anda Dapat
Berinvestasi
Setelah kita mengetahui definisi dari
penghasilan investasi, sekarang saatnya kita menentukan berapa banyak dana yang
dapat kita investasikan. Sangat penting untuk menentukan berapa banyak
investasi yang secara rutin dapat dilakukan. Hal ini akan membantu Anda untuk
memilih investasi yang sesuai untuk Anda dan menentukan tujuan dan target Anda.
Anda perlu ingat bahwa investasi berbeda dengan
dana darurat. Dana darurat adalah dana yang harus dapat dengan mudah Anda
akses. Dalam hal Investasi ini, Anda juga perlu melatih mindset berinvestasi
karena 80% kesuksesan berinvestasi berasal dari mindset yang tepat dan
mempelajari teknik pemilihan saham berkontribusi 20%. Anda bisa membaca Artikel
tersebut melalui Link dibawah ini :
[Baca Lagi : 8 Investor Mindset dalam Berinvestasi]
#3 Temukan Perencana Keuangan atau Perusahaan
Investasi
Langkah berikutnya dalam berinvestasi adalah
menemukan perencana keuangan. Perencana keuangan adalah seseorang yang bersedia
meluangkan waktu untuk menjelaskan berbagai jenis investasi kepada Anda.
Dia bersedia mencari rekomendasi produk
investasi yang cocok dengan profil Anda, sambil menawarkan pertumbuhan potensi
terbesar. Dia juga akan membantu Anda menyusun rencana keuangan yang
efektif. Jika Anda merasa nyaman berinvestasi sendiri, maka Anda perlu mencari
perusahaan investasi yang akan memungkinkan Anda untuk berdagang secara online.
#4 Mengerti Perbedaan Jenis Investasi dan
Risikonya
Penting juga untuk memahami alat dan akun
investasi dasar. Akun-akun ini dapat digunakan untuk membantu Anda menabung
untuk dana pensiun juga. Anda harus memahami perbedaan antara reksa dana
dan rekening pasar uang. Anda juga harus membagi uang Anda di antara beberapa
akun yang berbeda (diversifikasi investasi).
Anda juga bisa kembali mengulas apa saja Risiko
dalam berinvestasi pada Link :
[Baca Lagi : Mengenal Risiko Berinvestasi di Pasar
Saham]
#5 Jenis Investasi yang Perlu Dipertimbangkan
Ketika Anda menyusun portofolio investasi
pendapatan Anda, Anda memiliki beberapa “ember” utama dari investasi
potensial. Berikut adalah beberapa jenis investasi yang dapat Anda
pertimbangkan :
#1 Dividend
Paying Stocks
Dapat berupa saham biasa dan saham preferen.
Perusahaan menggunakan Dividend Payout Ratio atau Rasio
Pembayaran Dividen dalam pembagian Kentungan atau Labanya. Perusahaan akan
membayarkan sebagian dari laba bersihnya kepada pemegang saham, dan menahan
sebagian laba untuk diinvestasikan kembali untuk mengembangkan perusahaan.
#2 Obligasi
Obligasi adalah investasi berbentuk surat
utang. Anda memiliki pilihan yang luas untuk berinvestasi melalui
obligasi. Anda dapat memiliki obligasi pemerintah, obligasi agen, obligasi
daerah, obligasi tabungan, dan banyak lagi.
Ada juga cara berinvestasi dalam obligasi untuk
jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada tujuan investasi dan jangka
waktu Anda. Beberapa obligasi yang paling mudah adalah ORI (Obligasi Ritel
Indonesia), SBR (Saving Bond Ritel), SUKRI (Sukuk Ritel) dan lain
sebagainya
#3 Real Estate
Anda dapat berinvestasi melalui DIRE (Dana
Investasi Real Estate) dalam Bahasa Inggis dikenal dengan nama REIT (Real
Estate Investment Trust). DIRE merupakan wadah untuk menghimpun dana
dari investor yang akan diinvestasikan pada asset real estate (properti).
#4 Reksa Dana
Reksa dana merupakan wadah untuk mengumpulkan
dana dari investor. Dana tersebut kemudian akan dikelola oleh manager investasi
di pasar modal dan pasar uang. Investasi reksa dana memiliki risiko yang
rendah dan cocok untuk pemula yang baru mulai belajar berinvestasi.
#6 Apa yang Harus Diperhatikan dalam Dividen Saham
untuk Portofolio Pendapatan Investasi?
Karakter positif Dividen Saham
yang harus Anda pertimbangkan adalah:
Dividen Payout Ratio (DPR)
50% atau kurang, dengan sisanya akan kembali ke perusahaan untuk perkembangan
perusahaan.
Hasil dividen antara 2% dan 6%.
Contoh: harga saham adalah Rp3.000, perusahaan akan membayar dividen tunai
tahunan antara Rp 60 hingga Rp 180 per saham.
Perusahaan menghasilkan laba tanpa kerugian
setiap tahun selama tiga tahun terakhir, minimal. Penghasilan investasi adalah
tentang melindungi uang Anda, bukan untuk merugi karena memilih saham berisiko.
Rekam jejak yang terbukti meningkatkan dividen.
Jika manajemen ramah kepada pemegang saham, mereka akan lebih tertarik untuk
mengembalikan kelebihan uang tunai kepada pemegang saham daripada memperluas
kerajaannya.
Tingkat Return on Equity (ROE)
yang tinggi, dengan sedikit atau tanpa hutang perusahaan. Jika perusahaan dapat
memperoleh ROE yang tinggi dengan sedikit atau tanpa utang, perusahaan tersebut
biasanya memiliki bisnis yang baik dibanding rata-rata bisnis lainnya.
#7 Obligasi dalam Portfolio Penghasilan
Investasi
Obligasi sering dianggap sebagai landasan dari
pendapatan investasi karena obligasi umumnya tidak mengalami fluktuasi tinggi
seperti saham. Dengan berinvestasi obligasi, berarti Anda meminjamkan uang
Anda kepada perusahaan atau pemerintah yang menerbitkannya. Sementara dengan
berinvestasi saham, Anda memiliki sebuah bisnis. Keuntungan dari obligasi
memang lebih terbatas, tetapi jika suatu saat terjadi kebangkrutan, peluang
untuk memperoleh kembali investasi Anda lebih besar.
Tetapi bukan berarti obligasi tidak memiliki
risiko. Pada kenyataannya, obligasi memiliki serangkaian risiko yang unik bagi
para investor. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya Anda cari saat
menyusun portofolio pendapatan investasi melalui obligasi:
Pilihlah obligasi seperti obligasi kota yang
menawarkan keuntungan pajak. Pilihan yang lebih baik mungkin adalah dana
obligasi.
Salah satu risiko terbesar adalah sesuatu yang
disebut durasi obligasi. Ketika menyusun portofolio pendapatan investasi, Anda
biasanya tidak boleh membeli obligasi yang jatuh tempo dalam lebih dari 5-8
tahun karena perubahan. Obligasi tersebut dapat kehilangan banyak nilai jika
suku bunga bergerak tajam.
Anda juga harus mempertimbangkan untuk
menghindari obligasi asing karena mereka mempunyai risiko lebih nyata, kecuali
jika Anda memahami mata uang.
Jika Anda mencoba untuk mengetahui persentase
portofolio Anda untuk berinvestasi dalam obligasi, Anda dapat mengikuti aturan
umur (menurut Burton Malkiel, penulis terkenal A Random Walk Down Wall Street
dan pengajar Ivy League). Aturan tersebut adalah usia Anda. Jika usia Anda 30
tahun, maka 30% dari portofolio Anda harus dalam obligasi. Jika Anda berusia 60
tahun, maka 60% portofolio Anda harus dalam obligasi.
#8 Bagaimana Real Estate Dapat
Membantu Anda Melipatgandakan Withdrawal Rate
Real Estate dapat
menjadi investasi besar bagi mereka yang ingin menghasilkan pendapatan rutin
(mendapatkan penghasilan dari sewa setiap bulannya). Hal tersebut sesuai
jika Anda menginginkan penghasilan pasif yang sesuai dengan portofolio
pendapatan investasi Anda.
#1 Keuntungan Utama dari Real Estate
Salah satu keuntungan utama dari real
estate adalah bahwa jika Anda sering menggunakan utang, Anda dapat
secara drastis meningkatkan withdrawal rate karena nilai
properti itu sendiri akan mengikuti inflasi.
#2 Alasan Jangan Menginvestasikan Seluruh Uang
ke Real Estate
Jika real estate menawarkan
pengembalian yang tinggi untuk pendapatan investasi, kenapa tidak
menginvestasikan 100% ke real estate saja? Pasti kita akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Berikut adalah alasan untuk tidak
menginvestasikan seluruh uang ke dalam real estate:
Jika pasar real estate jatuh,
kerugian yang dialami akan sangat besar.
Real estate menuntut
banyak pekerjaan yang harus dipenuhi dibandingkan saham dan obligasi seperti
peraturan hukum, perawatan, pajak, asuransi dan banyak lagi.
Bila disesuaikan dengan inflasi, pertumbuhan
jangka panjang dalam nilai saham selalu mengalahkan real estate.
#9 Pentingnya Menabung dalam Portofolio
Pendapatan Investasi
Anda harus mengetahui bahwa menabung dan
investasi itu berbeda. Walaupun Anda memiliki berbagai macam pendapatan dari
portofolio investasi, akan sangat penting bagi Anda untuk tetap memiliki
tabungan bila tiba-tiba terjadi hal darurat. Besarnya tabungan tersebut
tergantung pada pengeluaran tetap Anda setiap bulan, tingkat utang, kesehatan
dan likuiditas Anda.
#10 Alokasi Portofolio Pendapatan Investasi
Berapakah persentase pembagian portofolio
pendapatan investasi yang harus kita tetapkan? Berikut adalah alokasi
pendapatan investasi sederhana yang dapat Anda gunakan:
1/3 dari aset dalam saham dividend dengan
kondisi seperti yang telah dibahas di atas.
1/3 dari aset dalam obligasi atau dana obligasi
dengan kondisi seperti yang telah dibahas di atas.
1/3 dari aset dalam real estate,
kemungkinan besar dalam bentuk kepemilikan properti langsung melalui perseroan
terbatas atau struktur hukum lainnya untuk melindungi Anda.
Yuk Mulai
Berinvestasi!
Investasi dapat menjadi salah satu sumber
penghasilan pasif yang cukup menjanjikan. Yuk mulai
berinvestasi!
Mulailah mencari tahu dan mempelajari jenis
investasi dan karakter masing-masing investasi.
Rencanakan investasi, mulai berinvestasi dan
dapatkan keuntungannya. Selamat Berinvestasi!