Sampel
yang diambil sebanyak 2.800 orang yang mewakili 23 juta jiwa dari 9 kota besar.
Sampel memiliki rentang umur antara 23-65 tahun dengan latar belakang beragam
dan merupakan kelompok menengah keatas yang berpenghasilan lebih dari 5 juta. Hasil
dari survei tersebut adalah 80%
responden tidak tertarik berinvestasi di pasar modal.
Beberapa penyebab mengapa masyarakat
tidak tertarik berinvestasi di pasar modal yaitu ketidak pahaman mengenai
investasi saham, anggapan berinvestasi saham harus dengan modal besar, ketakutan
berinvestasi di saham, investasi di pasar modal itu ribet, memiliki risiko
besar, label negatif bahwa investasi saham itu adalah judi, banyaknya investasi
bodong sehingga masyarakat langsung berpikir negatif bila mendengar kata
investasi, dan lain-lain.
Dari beberapa penyebab yang telah
disebutkan diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa tingkat literasi (pemahaman) dan inklusi (kesadaran) masyarakat
Indonesia terhadap investasi di pasar modal masih kurang. Hal tersebut yang
kemudian menjadi latar belakang lahirnya kampanye “Yuk Nabung Saham” (YNS).
Berdasarkan Masterplan Bursa Efek
Indonesia 2016-2020, terdapat 4 rencana strategis dalam rangka pencapaian visi
dan misi perusahaan, yaitu peningkatan jumlah emiten, strengthening brokers, peningkatan
jumlah investor aktif, dan penguatan ketahanan industri pasar modal
Indonesia.
Kampanye YNS adalah inisiatif yang
dilakukan oleh ketiga SRO khususnya Direktorat Pengembangan IDX, Divisi
Pengembangan, dalam rangka mewujudkan salah satu rencana strategis perusahaan
yaitu peningkatan jumlah investor aktif. Strateginya dibagi menjadi 3 yaitu
Optimalisasi, Aktivasi, Edukasi.
YNS adalah kampanye nasional untuk
industri pasar modal. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk secara teratur/rutin
menabung saham setiap bulan, tujuannya adalah mengubah mindset masyarakat Indonesia dari saving-society ke investing
society. Kampanye YNS diluncurkan pada tanggal 12 November 2015 oleh Wakil
Presiden RI Jusuf Kalla di Main Hall Gedung BEI.
Review beberapa kegiatan literasi dan
inklusi keuangan. What’s done?
Logo “Yuk Tabung Saham”
Pentingnya sebuah logo untuk campaign YNS. Nama atau merek adalah hal
yang sangat penting untuk meningkatkan kredibilitas. Brand sering disamakan
dengan merek, padahal lebih dari itu. Brand adalah apa yang orang-orang katakan
mengenai produk Anda, istilahnya adalah image
bagi bisnis yang sedang Anda jalankan. Sedangkan branding adalah suatu kegiatan untuk membuat nama, simbol, ataupun
identitas untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya. Dengan kata lain,
branding menunjukkan keunikan, dan
dapat membuat suatu identitas menjadi menonjol. Kita ambil contoh Starbucks.
|
Begitu mendengar nama starbucks, hal
apa yang lantas terbayang dalam benak Anda? kopi, hijau, ramah lingkungan,
modern, casual, mahal, berkelas? Itulah identitas yang disematkan pada
Starbucks. Itulah branding starbucks. |
Dalam branding logo diibaratkan sebagai
sebuah ciri khas dan wakil suatu brand.
Intinya adalah ketika kita melihat logonya saja maka kita akan tahu kalau logo
tersebut adalah milik brand tertentu.
Campaign YNS telah memiliki logo sebagai
identitasnya, sehingga untuk hal ini telah terealisasi. Berikut adalah salah
satu penggunaan Logo YNS pada event
strategis yang tentunya dapat meningkatkan brand
awareness dari YNS.
|
Pencatatan Perdana Efek Beragunan
Aset Mandiri (EBA) JSMR atas Pendapatan Tol Jagorawi sekaligus Peluncuran
Paket Kebijakan XVI tanggal 31 Agustus 2017 oleh Presiden RI Joko Widodo. |
Di era serba digital seperti sekarang
ini, orang-orang lebih banyak mencari informasi mengenai produk atau jasa yang
mereka butuh kan melalui internet. Desain website
penting untuk membentuk image
perusahaan dan meningkatkan kepercayaan orang akan suatu brand. YNS sudah memiliki website
yang beralamatkan yuknabungsaham.idx.co.id. dari sisi desain sudah cukup baik.
Juga dari sisi konten sangat informatif dan isi konten dari website YNS selalu terupdate (dikelola
dengan baik).
Fungsi internet saat ini telah berubah
secara drastis, dimana tidak hanya sebagai sarana mencari informasi, tetapi
juga menjadi sarana untuk melakukan kegiatan pemasaran yang disebut online marketing. Dalam menjalankan online marketing sebaiknya memperhatikan
isi konten yang akan di-publish.
Konten-konten yang bermanfaat tentu akan memiliki dampak yang lebih baik.
Dengan taktik seperti ini maka akan mendapatkan manfaat seperti branding dan pertumbuhan jumlah
pengunjung/followers. Sosial media
yang dimiliki BEI dalam rangka mendukung YNS adalah Instagram, Twitter,
Facebook, dan Youtube.
Sosial Media |
Followers 2016 |
Followers 2017 * |
Growth (%) |
Instagram |
12.752 |
33.700 |
164,27 |
Twitter |
228.183 |
241.000 |
5,61 |
Facebook |
64.700 |
66.723 |
3,12 |
*)
posisi 9 September 2017
Bekerja sama dengan partner influencer dapat meningkatkan brand awareness. Partner yang memiliki network yang sangat kuat biasanya
memiliki banyak follower/subscribers dan
juga bisa menjadi media untuk mempublish konten sehingga dapat di share kepada subscribers-nya. Untuk hal ini IDX memiliki agenda rutin yang
disebut Stock Sound yang diadakan setiap hari terakhir perdagangan efek setiap
bulan.
|
|
|
Selain kerja sama dengan partner influencer, BEI juga bekerja sama dengan
perusahaan tercatat, perusahaan sekuritas, manajer investasi, kantor
perwakilan, universitas, komunitas, dan Capital
Market Assosiation.
BEI juga melakukan kegiatan Program
Edukasi dengan target Karyawan, IRT, komunitas, jurnalis, akademisi, investor, enterpreneur, publik, dll. contoh
kegiatannya seperti sekolah pasar modal (SPM) dan sekolah pasar modal syariah
(SPMS). Dengan SPM / SPMS ini peserta diharapkan memiliki pemahaman dan
pengalaman tentang investasi di pasar modal, karena bukan hanya mendapatkan
edukasi tetapi peserta langsung dibukakan rekening efek dengan modal awal
sangat terjangkau yaitu Rp. 100.000. uang ini nantinya bisa langsung digunakan
oleh peserta untuk langsung menabung saham.
Masih banyak program-program lain
seperti IDX Visit, Potential Investor Forum, Investor Gathering, YNS Goes to
Campuss, Capital Market Expo, YNS Trading Competition, Stock Lab Go, Tabung
Saham Go, Video Gram Competition, Advertising (TVC, Billboard, Jinggle YNS via
Radio, Banner Website,dll), IDX Channel dll.
Mengutip dari pernyataan Ibu Paramitha
Sari dari Unit Pengembangan Investor BEI, agar kampanye YNS bisa menyusupi
pikiran setiap orang dari segala sisi.
Hasil Kampanye YNS
|
Dec 2015 |
Dec 2016 |
Jun 2017 |
SID Saham |
434.107 |
535.994 |
573.723 |
Investor Aktif /Tahun |
154.318 |
187.268 |
|
Investor Aktif /Bulan |
56.970 |
78.878 |
|
Rasio (Investor Aktif /Bulan) |
13,58% |
14,72% |
|
Indeks
Literasi Keuangan Sektoral (2013-2016) OJK
Indeks
Inklusi Keuangan Sektoral (2013-2016) OJK
Dari tabel diatas dapat kita simpulkan hasil dari kampanye YNS yang telah dimulai sejak November 2015, bahwa terjadi peningkatan terhadap jumlah SID saham dan jumlah investor aktif. Dan juga dari hasil survei OJK tentang literasi dan inklusi keuangan sektoral, terdapat peningkatan pada sektor pasar modal, walaupun masih berada di posisi terbawah bila dibandingkan dengan jasa keuangan disektor lainnya. Inilah yang menjadi tantangan bagi penerus pasar modal Indonesia, agar Pasar Modal bisa dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, bersaing dan sejajar dengan produk industri keuangan lainya.
Oleh : Yuliusman Kurniawan
Capital Market Professional Development Program 2017