PENDAHULUAN
Iklim perekonomian Indonesia yang membaik, tingkat inflasi yang terjaga sepanjang tahun, serta kebijakan pengampunan pajak oleh Pemerintah Indonesia telah mendorong peningkatan investasi, termasuk investasi portofolio di pasar modal. Hal ini memicu maraknya perdagangan saham di BEI baik dari segi nilai perdagangan, volume perdagangan, dan frekuensi perdagangan. Ketiga indikator perdagangan saham itu pun mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI pada tahun 2016.
Dari tahun 2006 hingga 2016, BEI mencatat pertumbuhan indeks
pasar sebesar 194%, yang memiliki tingkat imbal hasil tertinggi di antara bursa-bursa
utama dunia. BEI telah memosisikan dirinya sebagai “The Best Performing Stock
Exchange for Long-term Investors” di dunia. Menurut data Annual
Report IDX tahun 2016, rata-rata nilai perdagangan saham harian meningkat
dari Rp5,76 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp7,50 triliun di tahun 2016.
Demikian pula halnya dengan rata-rata volume perdagangan saham harian yang
meningkat dari 5.928 juta saham menjadi 7.827 juta saham, dan rata-rata
frekuensi perdagangan saham harian yang meningkat dari 222 ribu kali menjadi
264 ribu kali.
Hingga akhir tahun 2016, investor yang terdaftar dalam Single Investor Identification (SID) mencapai 535.994 investor. Jumlah ini meningkat sebesar 23,47% dari jumlah SID pada akhir tahun 2015. Selain itu, jumlah rata-rata investor aktif harian menjadi 25.832 investor, meningkat 33,06% dari tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan upaya BEI yang tidak pernah berhenti dalam usahanya terus menambah jumlah investor perorangan (ritel) di Pasar Modal Indonesia.
Strategi
BEI untuk menjadi Bursa Efek terkemuka dengan kredibilitas kelas dunia pada
tahun 2020, salah satunya dengan menambah jumlah investor aktif. Untuk
mendukung strategi tersebut, program yang telah dijalankan di antaranya Yuk
Nabung Saham (YNS), kepemilikan saham perusahaan tercatat oleh karyawannya
(ESOP/MSOP), pelaksanaan program simplifikasi pembukaan rekening efek melalui
pemanfaatan data kependudukan dan KTP Elektronik hasil kerja sama BEI dengan
KSEI dan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) turut
menambah jumlah investor.
TUJUAN PENULISAN
Sebuah
survei yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat pemahaman
masyarakat terhadap pasar modal di Indonesia masih sangat rendah, jauh di bawah
tingkat pemahaman masyarakat perbankan, asuransi dan jasa keuangan lainnya.
Berdasar dari kenyataan ini, BEI menaruh perhatian penting terhadap upaya
peningkatan pemahaman masyarakat akan pasar modal sebagai bagian dari pengembangan
pasar modal di Indonesia. Edukasi publik dengan mengupayakan literasi dan
edukasi dengan jangkauan audience yang
relatif luas, dengan penekanan materi lebih kepada kesadaran berinvestasi.
Tujuan penulisan ini untuk mengedukasi Pasar Modal Indonesia kepada para calon
investor khususnya bagi investor tingkat pemula.
KONSEP dan OPINI
Menurut
Benjamin Graham, Investasi adalah kegiatan berdasarkan analisis menyeluruh
serta menawarkan keamanan dana investasi dan imbal hasil yang wajar. Saham
adalah salah satu produk instrumen pasar modal. Saham adalah surat berharga
yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham adalah
salah satu alternatif berinvestasi untuk masa depan yang cerah. Hal yang harus
dilakukan calon investor sebelum mulai berinvestasi saham adalah :
1.
Mengenal
diri sendiri. Kenali apa motivasi diri dalam berinvestasi saham.
2.
Mengenal
kekuatan keuangan. Apakah memiliki penghasilan tetap? Apakah setiap bulan ada
uang yang tersisa? Calon investor sebaiknya membeli saham menggunakan free cash flow. Jika menggunakan hutang
dikhawatirkan terpaksa menjual saham pada saat harga rendah.
3.
Mengenal
kondisi emosi. Apakah mudah emosi? Apakah mudah panik? Dalam investasi saham
kondisi psikologis investor sangatlah penting. Dibutuhkan mental yang kuat,
objektif, terbuka, mau belajar dari kesalahan, tidak mudah panik atau stres,
berpikir jernih, dan tidak mengambil risiko yang berlebihan.
Dalam
motivasi berinvestasi saham terdapat berbagai tipe investor yaitu :
1.
Investor
jangka panjang (savers) adalah tipe
investor yang membeli dan menyimpan saham untuk jangka waktu setidaknya
setahun. Tujuannya untuk memiliki portofolio investasi yang dapat memberikan
imbal hasil yang baik di masa mendatang. Investor ini membeli saham-saham yang
memiliki prospek pertumbuhan laba yang baik. Mereka mengharapkan keuntungan
dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perusahaan secara jangka panjang.
Investor ini sangat peduli dengan kondisi fundamental perusahaan, dan membeli
saham dengan tujuan memiliki sebuah bisnis.
2.
Investor
jangka pendek (trader) adalah tipe
investor yang membeli dan menyimpan saham dengan jangka waktu kurang dari
setahun. Investor ini mengharapkan keuntungan dari kenaikan harga secara jangka
pendek. Kelebihannya, investor ini dapat menikmati keuntungan besar dalam waktu
singkat. Namun umumnya trading saham
lebih berisiko daripada investasi. Investor harian (daily trader) adalah tipe investor yang bertransaksi dalam hitungan
menit dan jam dalam sehari. Investor jenis ini biasa disebut dengan spekulan,
dan umumnya mereka bermain saham dengan fasilitas margin trading. Naik dan turunnya harga saham justru menjadi kesempatan
untuk meraih keuntungan besar. Mereka bisa untung ratusan juta dalam sehari,
namun mereka juga bisa rugi dalam ratusan juta dalam sehari.
Selain
itu, calon investor harus mengetahui faktor penentu harga saham. Naik turunnya
harga saham dipengaruhi banyak faktor yaitu sebagai berikut:
1.
Kondisi
makro, dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi pemerintah, misalnya suku bunga. Bila
suku bunga tinggi, maka investor lebih suka menanamkan uangnya di bank. Jika
suku bunga rendah, saham menjadi pilihan yang baik untuk investasi. Pertumbuhan
ekonomi juga mempengaruhi harga saham. Jika ekonomi melemah, kinerja perusahaan
akan ikut memburuk dan membuat harga saham menjadi turun. Jika ekonomi menguat,
prospek perusahaan akan bertambah cerah dan membuat harga saham naik.
2.
Kondisi
mikro dipengaruhi oleh kondisi industri perusahaan. Ketika kondisi industri
meningkat maka harga saham di sektor industri tersebut juga meningkat. Hal ini terjadi
akibat dari pendapatan laba yang dihasilkan perusahaan semakin besar.
3.
Kondisi
perusahaan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki manajemen yang
profesional dan kondisi finansial yang baik. Perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang memiliki fundamental yang kokoh.
Menurut
Warren Buffet, membeli saham adalah membeli sebuah bisnis. Artinya kita harus
menganalisis bisnisnya, bukan sekadar pergerakan harga sahamnya. Berikut ini
adalah pendekatan dalam menganalisa harga saham :
1.
Technical analysis yaitu teknik analisis terhadap
pergerakan harga saham, dengan mempelajari pola pergerakan harga di masa lalu
untuk meramal pergerakan harga dimasa mendatang.
2.
Fundamental analysis yaitu teknik analisis saham
berdasarkan kondisi fundamental perusahaan, baik dari segi kondisi ekonomi
makro, industri, dan perusahaan. Analisa ini meliputi perhitungan nilai wajar (fair price) saham dan analisis
rasio-rasio keuangan. Nilai wajar tersebut dibandingkan dengan nilai pasar.
Rekomendasi
penulis untuk calon investor tingkat pemula dalam berinvestasi saham sebagai
berikut :
· Sebaiknya
jangan menggunakan hutang untuk investasi saham. Meskipun terdapat margin trading yaitu fasilitas yang diberikan
sebagai pinjaman dana 1,65 kali dari uang yang dimiliki, namun investasi saham risikonya
tinggi. Bagi investor pemula, hindarilah investasi saham dengan margin trading.
· Bagi
investor pemula, disarankan untuk menjadi investor jangka panjang. Karena investor
jangka panjang umumnya memberi imbal hasil yang tinggi, serta terhindar dari sentimen
pasar sesaat akibat dari naik turunnya harga saham.
· Janganlah
menjadi investor yang membeli dan menjual saham berdasarkan rumor tentang
sebuah perusahaan yang belum terbukti kebenarannya, karena hal tersebut akan
menimbulkan gejolak harga di pasar.
Jadi
sebelum memutuskan untuk investasi saham, sebaiknya tentukan dahulu apa tujuan dan
motivasi dalam investasi saham, apakah menjadi investor atau trader. Kemudian pertimbangkan juga risiko
dari masing-masing pilihan. Spekulasi adalah upaya membuat uang yang sedikit
menjadi banyak. Sedangkan investasi adalah upaya untuk menghindari uang yang
banyak menjadi sedikit. Jadilah investor cerdas. YUK NABUNG SAHAM.
REFERENSI
Indonesia Stock Exchange 2016 Annual Report. 2016. The Best Performing Stock Exchange for Long Term Investors. Jakarta.
Capital Market Professional Development Program 2017