Robert Kiyosaki memberi nasehat begini, "banyak pakar keuangan tampak memiliki bola kristal". Dan Anda akan mendengar mereka berkata, "ini saat tepat untuk membeli saham teknologi", atau nasehat lainnya "harga saham akan naik sebesar 10% tahun ini!".

Percayakah Anda dengan nasehat si pakar itu dan kemudian Anda langsung melakukan eksekusi untuk melakukan investasi di saham. Lalu, membeli saham-saham yang diramalkannya akan menaik ? Dan kemudian menunggu pada hari-hari sesudahnya tentang harapan kenaikan harga saham-saham yang sudah dibeli.  Hasilnya kira-kira seperti apa ? . Pilihan hasilnya, bisa  betul-betul naik sesuai ramalan si pakar, atau turun ke bumi melawan ramalan si analis, atau malah harganya stagnan tak bergeming alias diam-tak bergerak !?

Siapapun yang sudah melakukan investasi di Saham, apakah seorang Investor atau seorang trader, pastilah mengalami situasi diatas. Bukan hanya sekali, bahkan berkali-kali. Baik dengan meminta nasehat analis sang pakar konsultan, maupun dan pada akhirnya lebih sering dengan melakukannya sendiri saja. Pengalaman setiap investor sangat bervariasi dan nyaris tidak ada pengalaman yang persis sama diantara semua pemain di bursa efek saham itu.

Apabila besaran investasinya jumlahnya relatif kecil mungkin saja tidak terlalu sulit untuk mengambil keputusan, tetapi, bila jumlah investasi yang digelontorkan sangat besar, tentu saja berpikir dan berhitungnya bisa akan lebih serius dan intens sebelum membuat keputusan akhir.

Nasehat Warren Buffet :

Membaca pergerakan harga saham dipasar, naik atau turun atau tidak bergerak, memang gampang-gampang susah. Nyaris tidak ada formulasi atau rumus yang jitu atau mujarab 100% tepat seperti yang diharapkan.  Setiap orang mempunyai jurus masing-masing yang pasti berbeda-beda, sesuai dengan jam terbang, penguasaan informasi, pengetahuan dan skill yang merupakan kombinasi dari semuanya itu.

Ketika seorang investor sangat ingin berinvestasi di bursa efek tetapi tidak memiliki data atau informasi yang memadai untuk mengambil keputusan, biasanya dia mencari analis atau pakar yang bisa memberikan nasehat baginya, seperti yang di kemukakan oleh Robert Kiyosaki pada bagian awal tulisan ini.  Disana akan ada kontrak dan kerja sama antara investor dan si konsultan. Pada level tertentu memang, si investor akan sangat tergantung kepada si konsultannya sedemikian rupa sehingga konsultan menjadi "tukang ramal" bagi perkiraan harga saham yang akan terjadi besok, lusa atau bulan depan.

Hati-hati, si Robert Kiyosaki mencatat nasehat penting dari  Mbah Warren Buffet, yang mengatakan bahwa  prakiraan atau peramalan  memberitahu Anda lebih banyak tentang si-peramal daripada perkiraannya. Yang ia maksudkan adalah bahwa banyak peramal memiliki agenda yang mencerminkan kepentingan orang siapa yang membayar mereka !. Artinya,  jika mereka dibayar untuk menjadi positif, mereka akan positif. Jika mereka dibayar untuk menjadi negatif, mereka akan negatif.

Nasehat ini sungguh sangat mencengangkan bukan. Bahwa si peramal keuangan atau investasi juga mempunyai kepentingan yang tidak terpisahkan dalam memberikan nasehat kepada investor. Posisi ini sangat mungkin terjadi, karena pada dasarnya, apapun keputusan investasi yang dilakukan itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari si investor sendiri dan bukan si analis, atau si pakar atau si konsultan. Perannya adalah hanya memberikan "arahan" saja. Dan dengan demikian, segala risiko kerugian yang muncul itu sepenuhnya ditangan si investor.

Kalau demikian, siapa yang tetap untung ?.  Yang jelas, kalau harga-harga saham yang dibeli turun yang rugi adalah si investor. Apakah peramal juga rugi ? tentu tidak, karena dia harus tetap dibayar sesuai nasehatnya, apakah untung atau rugi itu resiko investor. Kalau begitu dimana dong fungsi "bola-kristal" ajaibnya ? Yang bisa meramalkan apa yang akan terjadi ?

Bola Kristal itu Tidak Ada !

Robert Kiyosaki memastikan bahwa sesungguhnya  peramal tidak memiliki "bola kristal", mereka hanya harus membayar tagihan-tagihan mereka yang tidak boleh terlambat. Mereka harus memenuhi kewajiban keuangan mereka dan untuk itu mereka membutuhkan jasa peramalan yang mereka berikan kepada investor sejauh investor mempercayainya.

Jadi, menjadi kesalahan sangat fatal apabila seorang investor menganggap analis nan peramal itu memiliki "bola kristal", bak peramalan alm "Mama Laurent" yang bisa meramal nasib seseorang kedepan apakah itu keburukan atau kebaikan. Kendati banyak melesetnya, tetapi tetap saja banyak orang memanfaatkan jasa ramalannya untuk menjalani kehidupan masa depan mereka. Aneh !. Demikian juga dalam dunia investasi, selalu banyak orang yang mempertaruhkan keputusan investasinya dari si peramalan itu.

Kalau demikian, apa yang menjadi kunci dasar dalam melakukan investasi itu. Lagi-lagi, dalam sebuah lamannya, Robert Kiyosaki menyederhanakan dengan baik. "Pasar, apakah itu pasar saham, pasar real estate, ataupun pasar obligasi lah yang hanya membuat uang ketika Anda  melakukan trading di dalamnya".  Artinya, aktivitas trading Andalah  sebagai investor yang bisa menghasilkan uang, dan bukan nasehat dari "bola Kristal" si peramal. Apapun nasehat yang diberikan kepada Anda sebagai investor, bila tidak melakukan trading maka tidak pernah akan menghasilkan uang sama sekali.

Robert Kiyosaki menantang setiap orang untuk menjadi investor yang smart dengan mengandalkan diri sendiri dan bukan orang lain. Itu sebabnya sangatlah mendasar dan penting untuk memiliki pengetahuan keuangan dan investasi, karena pada akhirnya hanya Anda sendirilah yang mengandalkan Diri Anda Sendiri untuk berhasil dan bukan orang lain, apalagi si peramal.

Nasehat dari Robert Kiyosaki ini sangatlah tidak berlebihan, ketika era ITC , Information-Technology and Communication berbasis digital dan aplikasi online, semuanya bisa dilakukan sendiri dengan cara yang sangat familiar dan mudah sekali. Telah data era digital yang tidak bisa dihindari oleh siapapun pada era ini dan akan terus intens dan serius menuju hari-hari kedepan. Orang tidak bisa lagi beraktivitas tanpa aplikasi digital.

Saatnya dituntut secara serius dan sistematis "literasi digital" bagi semua masyarakat. Semakin cepat suatu masyarakat memiliki literasi digital yang baik maka dipastikan kemajuan suatu komunitas masyarakat dan bangsa akan semakin cepat !


By : Yupiter Gulo

Dosen Trisakti School of Management

Artikel ini telah terbit sebelumnya pada 04 Juni 2018 di https://www.kompasiana.com/yupiter/5b1534cabde5753672557833/analis-pakar-dan-konsultan-dengan-bola-kristal-nya