Sikap
dan perilaku konsisten merupakan salah satu indikator kunci dalam diri
seseorang yang memiliki integritas. Semakin tinggi sikap dan perilaku
konsistensinya biasanya integritasnya juga semakin tinggi. Jika Anda mengatakan
bahwa Anda akan melakukan sesuatu maka Anda akan melakukannya. Jika Anda
mengatakan Anda akan berada di suatu tempat maka Anda sudah akan di
sana. Dan apabila Anda mau memulai usaha ataupun bisnis baru, Anda akan
menindaklanjuti. Bagaimana pengalaman Anda ? Kalau menurut pengalaman saya,
konsistensi adalah suatu keharusan ketika Anda membangun dan mengembangkan
sebuah usaha Anda. Atau mau menjadi pribadi dan hidup yang lebih
berhasil.
Apa
makna konsisten? Konsisten itu merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan
berulang kali dan terus menerus tanpa jeda waktu hingga menjadi sebuah
kebiasaan hidup. Ini pengertian yang sangat umum, artinya, kegiatan yang
dilakukan bisa yang negatif tetapi bisa yang positif. Dibagian ini pemahaman
yang hendak dikembangkan adalah konsisten melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi
lingkungan dan orang lain.
Mau
konsisten dalam pikiran, sikap, bicara dan perbuatan merupakan pilihan setiap
orang. Artinya, tidak otomatis setiap orang menjadi konsisten. Saat memilih
sikap konsisten maka seluruh kehidupannya menjadi konsisten. Tidak hanya
seketika, atau sekali-sekali saja, atau kadang-kadang tergantung mood-nya, atau saat dibutuhkan saja.
Tidak sama sekali seperti itu. Tetapi konsisten dalam jangka waktu yang sangat
panjang, bahkan seumur hidupnya.
Diyakini
bahwa dengan memelihara, merawat dan mengembangkan sikap konsisten ini maka
hidup menjadi lebih baik bahkan keberhasilan sudah ada di tangan Anda.
Nampaknya tidak ada orang yang sangat sukses dalam hidupnya tetapi sikapnya
plin-plan atau tak konsisten. Bila hal ini diyakini sebagai cara untuk membuat
kehidupan yang lebih baik, lalu mengapa banyak orang tak memilih sikap
konsisten ini ?
Jawabannya,
mari tanyakan kepada mereka-mereka yang sudah termasuk sukses dan berhasil
hidupnya, baik dalam keluarga, dalam bisnis, dalam karya pelayanan, atau dalam
bidang apa saja. Apakah mereka mudah untuk menjadi orang yang konsisten ? Saya
pikir jawabannya tidaklah sesederhana itu. Sebab, menjadi orang yang
konsisten, tidak semudah meneriakkannya dan mengatakannya. Mau menjadi
konsisten tetapi belum tentu bisa melakukannya. Bisa melakukannya tetapi belum
tentu bisa bertahan dalam waktu panjang.
Ini
menjadi keputusan sangat strategis untuk membangun hidup yang lebih bermakna
dan berguna kedepan. Seseorang harus memberikan upaya extra besar agar mampu menjadi konsisten. Sebagai contoh, mengubah
kebiasaan bangun pagi hari dari pukul 8 pagi menjadi pukul 4 pagi. Tidak mudah
bukan! Sama juga dengan seorang Ibu Rumah Tangga yang setia setiap pagi pukul 4
bangun untuk mempersiapkan kebutuhan anak-anaknya ke sekolah dan suami yang harus berangkat kerja pukul 5
pagi tidak mudah baginya untuk lalu mengubah bangun menjadi pukul 8 pagi
misalnya. Inilah habits atau kebiasaan yang menjadi positif untuk hidup yang
lebih berhasil.
Dalam
artikelnya the power of Consistent, Eric HoltzclawStrategi,
mencatat ada 5 alasan tentang kunci keberhasilan dari memilih sikap menjadi
konsisten dalam segala hal, yaitu:
Pertama, konsistensi memungkinkan Anda memberikan ukuran
keberhasilan yang mau dicapai. Sampai Anda telah mencoba sesuatu yang baru
untuk jangka waktu tertentu dan secara konsisten, Anda tidak dapat memutuskan
apakah itu berhasil atau tidak. Bagaimana Anda mengukur efektivitas jika apa
yang Anda ukur tidak dilakukan secara konsisten? Dia mencatat pengalaman
menarik, bahwa membutuhkan waktu setengah tahun atau 6 bulan untuk membentuk
sebuah sikap konsisten yang terukur berhasil atau gagal.
Kedua, dengan sikap konsistensi akan membentuk dan
menciptakan akuntabilitas. Saya meminta karyawan saya untuk bertanggung jawab
atas kiriman dan tujuan mereka. Mereka harus mengharapkan hal yang sama sebagai
imbalan dari kepemimpinan saya. Saya memprioritaskan waktu dan tersedia untuk
tim saya. Saya bekerja untuk mengadakan pertemuan yang konsisten dan berulang
ketika sebuah proyek atau aspek bisnis membutuhkan perhatian.
Ketiga, dengan sikap konsistensi membangun reputasi
Anda. Pertumbuhan bisnis membutuhkan rekam jejak kesuksesan. Anda tidak dapat
membuat rekam jejak jika Anda terus-menerus memindahkan persneling atau mencoba
taktik baru. Banyak usaha gagal sebelum sampai ke garis akhir, tetapi bukan
karena taktiknya salah atau tujuan tidak jelas. Masalahnya adalah sering bahwa
tim hanya tidak mengikuti kursus untuk mencapai tujuan.
Keempat, sikap konsistensi membuat Anda relevan. Karyawan
Anda dan pelanggan Anda membutuhkan aliran informasi yang dapat diprediksi dari
Anda. Terlalu sering terlihat bisnis, baik kecil maupun besar, mengadopsi
kampanye atau inisiatif hanya untuk mengakhirinya sebelum memperoleh daya
tarik. Ini efektif untuk menjalankan banyak iklan, banyak entri blog, buletin
mingguan, atau perubahan proses yang berkelanjutan sepanjang tahun.
Kelima, sikap konsistensi mempertahankan pesan Anda. Tim
Anda membayar lebih banyak atau lebih banyak perhatian terhadap apa yang Anda
lakukan seperti apa yang Anda katakan. Konsistensi dalam kepemimpinan Anda
berfungsi sebagai model untuk bagaimana mereka akan berperilaku. Jika Anda
memperlakukan pertemuan tidak penting, jangan terkejut ketika Anda menemukan
mereka melakukan hal yang sama kepada rekan satu tim atau bahkan pelanggan.
Dengan
demikian apabila Anda menemui banyak kegagalan dalam menjalankan semua
aktivitas kehidupan dan bahkan kegiatan bisnis yang Anda kelola, bisa jadi
penyebabnya adalah kesalahan dalam mengelola konsistensi Anda. Anda tidak
konsisten dalam segala hal. Ini artinya pula bahwa konsistensi itu menjadi
sebuah rahasia bagai keberhasilan hidup dimasa yang akan datang.
Katakanlah, ketika sesuatu tidak berhasil, Anda melihat
kembali apa yang terjadi dan mengajukan beberapa pertanyaan serius tentang
keadaan Anda itu. Apakah Anda memindahkan gigi terlalu cepat? Apakah bagian
dari tim tidak menghasilkan komitmen? Atau apakah hasil yang diharapkan dari
pangkalan sejak awal? Sebagian besar waktu, alasannya melacak kembali ke
kurangnya konsistensi.
Yakinilah
bahwa jawaban terhadap setiap pertanyaan itu menjadi pintu masuk untuk me-review semuanya untuk tidak terlalu jauh
bias atau menyimpang dari track yang
sudah ditetapkan. Bila penyimpangan itu menjadi serius maka segeralah lakukan
koreksi dan back to right track.
Sehingga konsistensi memberikan latihan yang luar bisa terhadap sesitivitas tinggi terhadap setiap
potensi masalah yang ada dan akan dihadapi.
Ini
sangat mendasar dan penting. Karena kegagalan banyak orang dalam hidup karena
sensitivitasnya lemah bahkan sudah mati. Ibaratnya, ketika masalah sudah besar
dan banjir sudah melelepkan semua usaha baru berteriak tetapi semua sudah
terlambat dan mubazir.
Kalau
demikian, bagaimana cara agar sikap dan perilaku konsisten ini bisa menjadi
habit nan kebiasaan kuat dalam diri seseorang. Jawabannya sangat sederhana saja
yaitu "berlatih lah terus menjadi konsisten, lakukanlah secara berturut-turut
selama dua bulan, maka Anda menjadi pribadi yang konsisten".
Bila
Anda kurang bersemangat, ingatlah nasehat si Legenda Kungfu Bruce Lee yang
pernah mengatakan begini : i fear not the man who has practiced
10.000 kicks once, but i fear the man who had practiced one kick 10.000 times.
Yang artinya kurang lebih begini "Saya tidak takut seseorang yang telah
berlatih 10.000 macam tendangan, tetapi saya takut seseorang yang telah melatih
1 macam tendangan sebanyak 10.000 kali".
Selamat berlatih menjadi orang yang konsisten karena itu artinya Anda mau memiliki Integritas yang tinggi pula, dimana antara pikiran, perkataan, sikap dan perbuatan selalu Satu Adanya !
Artikel ini telah terbit sebelumnya pada 08 Juni 2018 di https://www.kompasiana.com/yupiter/5b193227cf01b454a06de663/rahasia-kekuatan-sikap-konsisten-untuk-sebuah-keberhasilan