http://noticias.universia.edu.pe/cultura/noticia/2017/01/20/1148606/10-terminos-emprendedor-debe-conocer.html

Profesor Rhenald Kasali dalam sebuah buku Modul Kewirausahaan(2010) mengatakan bahwa pengusaha dan orang-orang yang sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang tidak bersentuhan dengan tipe orang "NATO, NADO dan NACO". Ketiga jenis ini merupakan orang-orang yang tidak berorientasi kepada kenyataan atau tindakan. Dengan kata lain, apabila Anda mau sukses maka Anda harus menghindari kebiasaan jenis Nato, Nado dan Naco.

NATO singkatan dari kata-kata "Not Action Talk Only", merupakan jenis orang yang terlalu banyak bicara dan omong tetapi miskin tindakan nyata. Kebiasaannya untuk terlalu banyak bicara menyebabkan orang jenis ini disebut cerewet dan tentu saja sangat mengganggu orang lain. Dalam jenis ini, orang-orang yang sering mengumbar janji-janji tetapi tidak pernah diwujudkannya termasuk golongan NATO.

Seorang teman menyebutkan perilaku orang yang banyak bicara tetapi tidak ada bukti sebagai "produsen kata-kata, yang mensuplai air kata-kata", yang tidak pernah habis. Sejauh "air kata-kata" yang di tawarkan laku dijual maka dia akan terus berkata-kata. Dalam praktik, jenis orang "nato" ini hanya akan menghasilkan "gosip", dan "konflik", sehingga sangat "berbahaya" dan perlu dihindari.

Sebutan NADO merupakan singkatan dari kata-kata "Not Action Dream Only", jenis orang yang masih agak lebih baik dari NATO, tetapi tetap saja tidak berorientasi pada tindakan nyata, karena waktunya lebih banyak untuk bermimpi, mengkhayal dan membayangkan terus masa depan yang indah-indah saja.

Jenis NADO hanya mampu memproduksi Visi tetapi tanpa tindakan nyata, sehingga boleh dikatakan "mimpi doang" aja. Jenis orang-orang seperti ini juga tidak banyak membantu mengubah keadaan menjadi lebih baik, walaupun banyak orang yang suka dengar mimpi-mimpi indahnya saja tetapi namanya juga mimpi, ya tidak pernah menjadi kenyataan, karena memang orang seperti ini tidak tahu bagaimana mengeksekusinya.

Jangan pernah habiskan waktu Anda dengan jenis manusia NADO ini, apabila Anda tidak suka "karya seni"

Jenis ketiga adalah NACO, singkatan dari "Not Action Concept Only". Ini jenis orang yang miskin tindakan tetapi kerjaannya buat membahas, mengolah dan membuat konsep atau bahkan Teori saja. Orang-orang yang termasuk jenis ini adalah para akademisi yang sehari-hari menggunakan logika formal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Merekalah yang menghasilkan teori-teori, atau konsep-konsep baru, bahkan falsafahpun mereka hasilkan.

Oleh karenanya, orang-orang semacam ini lebih banyak menghabiskan waktunya dibelakang meja atau "didepan komputer" untuk mengumpulkan, mengolah, menganalis data atau fakta-fakta sebagai masukan dalam membuat konsep atau teori. Jadi, sesungguhnya, orang-orang jenis NADO ini tidak pernah berorientasi tindakan sebagai syarat utama membuat perubahan.

PDCA Kunci Sukses

Apabila yang dibutuhkan adalah orang-orang yang mampu membawa perubahan secara nyata, maka ketiga jenis orang yang sudah disebutkan yaitu Nato, Nado dan Naco tidak termasuk orang yang memenuhi syarat. Mengapa

Karena ketiga jenis manusia itu tidak berorientasi pada action atau tindakan. Yang mampu mengubah sebuah keadaan adalah "tindakan nyata", dan bukan hanya bicara saja apalagi terlalu banyak bicara, atau yang hanya bermimpi masa depan saja tetapi tak mampu bertindak, atau yang hanya rajin bikin konsep dan teori saja.

Jenis orang yang dibutuhkan adalah mereka yang mampu menerapkan prinsip PDCA, singkatan dari Plan -- Do -- Check, and Action. Sebuah sikap yang harus dimiliki oleh orang yang membawa perubahan nyata, yaitu tidak hanya sekedar membuat rencana dengan berbagai strategi dan taktik tetapi juga melaksanakannya secara konkrit.

PDCA merupakan sebuah sistem yang terus berulang dalam menjalankan bisnis, dan dikerjakan secara ketat dan dalam level yang "high performance". Ini bisa dicapai karena keempat komponen itu tidak terpisah tetapi menyatu dalam tindakan.

Sebagai contoh, penerapan komponen C (Check) menjadi kunci agar situasi tidak menjadi kritis dan menjadi masalah besar, karena diikuti dengan A (Action) untuk menyelesaikan situasi kritis itu.

Dalam praktik, masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi karena miskin tindakan, dan upaya yang dilakukan lebih banyak pada tataran analisis saja, merumuskan masalah saja, dan tidak cepat mengambil action. Karena justru tindakanlah yang akan menyelesaikan masalah dan bukan rumusan masalahnya sendiri.

PDCA merupakan cara yang paling ampuh untuk menghindari jenis manusia Nato, Nado dan Naco. Pengusaha-pengusaha, para Entrepreneuers yang berhasil, merupakan contoh-contoh manusia yang secara konsisten menggunakan prinsip pdca dalam menjalankan usahanya.

Bertindak Dahulu Baru Bicara

Untuk menjadi seorang manusia yang mampu memiliki jiwa PDCA, maka kebiasaan harus diubah dan dibangun kembali menjadi pribadi yang selalu fokus pada tindakan. Bila perlu, jangan bicara dulu tetapi lakukan dulu baru bicara. Bicara dulu lalu baru tindakan mempunyai perbedaan yang sangat besar dengan tindakan dahulu baru bicara.

Orang yang bertindak dahulu baru bicara selangkah lebih maju ketimbang orang yang bicara dahulu baru bertindak. Bertindak dahulu, walaupun salah tindakannya tetapi dia sudah tahu dimana kesalahan dan kelemahannya sehingga tindakan berikutnya dipastikan akan berhasil. Bertindak dahulu mendorong seseorang untuk melakukan kalkulasi risiko yang mungkin dihadapinya, sehingga dalam tindakan akan mampu menghitung secara tepat kemungkinan yang didapatkannya. Sesuatu yang tidak pernah dicapai oleh orang yang hanya bicara dahulu baru bertindak.

Itu sebabnya, bisa dimengerti mengapa pengusaha atau orang-orang yang sukses itu disebut "risk taker" atau pengambil risiko. Karena bertindak dahulu baru bicara sama saja mengatakan bahwa saya akan buktikan dahulu peluang kegagalannya baru saya akan bicara kepada Anda.

Ibarat seseorang yang baru belajar naik sepeda, maka risiko yang mungkin akan dialami adalah terjatuh dari sepeda, dan badannya bisa luka, berdarah-darah  dan atau bengkak. Ketika dia mampu menghadapi risiko tersebut maka dia akan memiliki keberanian untuk terus mencoba naik sepeda. Dan pengalaman menyaksikan bahwa risiko yang muncul biasanya jauh lebih kecil dari apa yang dibayangkan.

Agar menjadi seorang pribadi yang memiliki kebiasaan yang berorientasi pada action, maka nasehat dari Stephen Covey (2004) dalam bukunya 8 Habits of Highly Effective People, perlu dipedomani. Covey menyebutkan ada delapan kebiasaan yang sangat penting agar hidup ini efektif, yaitu :

Habit#1 : Proaktif

Habit#2 : Bermula dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)

Habir#3 : Mendahulukan Hal yang Utama

Habit#4 : Berpikir dan Bertindak Win/Win

Habit#5 : Cari Tahu Dulu untuk Memahami, Baru Dipahami

Habit#6 : Sinergi

Habit#7 : Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas, dan Kekuatan

Habit#8 : Menemukan Keunikan Pribadi dan Membantu Orang lain Menemukannya

Resep yang ditawarkan oleh Stephen Covey ini telah dibuktikan hampir diseluruh dunia, dan telah menjadi acuan dan inspirasi banyak orang untuk berubah menjadi orang-orang yang high-effective dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.  Setiap orang bisa dengan mudah mempraktikkan dengan mudah dan sederhana dalam kehidupan sehari-harinya. Andapun bisa melakukannya.

The key is not to prioritize what's on your schedule, but to schedule your priorities -- Stephen Covey


Artikel ini telah terbit sebelumnya pada 24 Juli 2018 di Kompasiana