https://www.republika.co.id
30 Triliun Rupiah Untuk Energi Asia, Harga yang
Setimpal untuk Hasil Besar
Waktu begitu cepat berlalu, minggu ini Pesta Olah Raga
Asia atau Asian Games ke 18 akan segera dimulai Sabtu 18 Agustus 2018 di
Jakarta dan Palembang. Sebuah acara olah raga multievent terbesar di
regional Asia yang akan diikuti oleh 45 Negara di kawasan Asia serta diikuti
oleh kurang lebih 15.000 atletik yang akan berlaga dan memperebutkan tempat
terbaik dalam 36 sampai 42 cabang olah raga.
Pesta Olah Raga Asia, yang merupakan pesta olah raga
yang setara dengan olimpiade ini akan menjadi event yang akan menyita semua
perhatian masyarakat dunia, khususnya masyarakat di kawasan Asia yang mencintai
dunia perolahragaan. Paling tidak bagi masyarakat dari 45 Negara yang akan
menjadi peserta kunci dalam Asian Games ke-18 ini.
Indonesia : Energi Asia
Tema Indonesia untuk Energi Asia merupakan pilihan
yang sangat tepat dan memilki makna magis bagi Indonesia yang sedang mengalami
"revolusi" pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Energi Asia hendak mendeklarasikan dan menegaskan
kepada dunia tentang posisi Indonesia yang memiliki dan memainkan peran penting
di dunia dan khususnya di kawasan Asia, tidak saja dari sisi kekuatan ekonomi,
politik, dan juga sosial budaya, bahkan dari berbagai aspek lainnya.
Sangat bisa dipahami, dengan kekuatan populasi
penduduk sebanyak 352 jutaan, Indonesia mengokohkan diri untuk berdiri diatas
kaki sendiri membangun dan mengejar ketertinggalan pembangunan yang selama ini
sangat terabaikan oleh presiden-presiden sebelumnya. Tiga tahun pertama
kepemimpinan Jokowi telah membuktikan percepatan kemajuan yang fantastik
mencengangkan dunia, sehingga masuk dalam Negara OTDC yang hanya 16 negara di
dunia. Pemerintah yang berusaha memanfaatkan semua kesempatan yang ada untuk
menyatukan semua sumber daya yang ada untuk mengubah keadaan Indonesia menjadi
lebih baik.
Bukan kebetulan semata Indonesia menjadi tuan rumah
Asian Games -- 18 setelah 56 tahun silam tepatnya 1962 untuk pertama kalinya
Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-4. Ya, bukan kebetulan karena
terjadi saat Jokowi menjadi presiden yang membawa "revolusi pembangunan
Indonesia", khususnya dengan Nawa Cipta sebagai payung semua arah
kebijakan pembangunan yang dilakukan.
Indonesia sebagai Energi Asia, artinya Indonesia
menjadi poros negara-negara di kawasan Asia yang akan mendorong dan memimpin
perubahan dikawasan regional dalam segala aspek. Ini bukan target yang
muluk-muluk, tetapi sungguh realistik dan layak untuk diperjuangkan.
Rp. 30-an Triliun : Harga Asian Games ke-18
Indonesia menjadi Energi Asia memang bukan tanpa
perjuangan dan biaya. Ada harga yang harus dibayar oleh Indonesia agar
benar-benar menjadi sumber inspirasi, sumber motivasi dan sumber tenaga dan energy
untuk negara-negara kawasan regional Asia. Pesta raksasa Asian Games akan
menjadi momen atau event yang akan mengikat semua sasaran yang sudah ditetapkan
oleh Indonesia sendiri.
Berdasarkan pemberitaan yang bisa diikuti melalui
media masa sejak setahun yang lalu, hingga saat ini, pemerintah mengeluarkan
anggaran sekitar 30 triliunan rupiah untuk mempersiapkan dan
menyelenggarakan Pesta Olah Raga Asian Games -18 ini. Dari angka 30 triliun
tersebut, sebagian besar digunakan untuk membangun infrastruktur baik di
Jakarta maupun di Palembang sebagai tempat-tempat penyelenggaraan semua
pertandingan Asian Games ini.
Dalam suatu penjelasan, JK mengatakan bahwa anggaran
Rp 30 Triliun itu antara lain untuk : Biaya infrastruktur hampir Rp 7 triliun,
Renovasi fasilitas Jakarta-Palembang Rp 3 triliun, Pembangunan infrastruktur
transportasi Jakarta Rp 10 triliun, Pembangunan infrastruktur transportasi
Palembang Rp 7 triliun, Penyelenggaraan Rp 4,5 triliun dan Rp 1,7 triliun dari
pihak sponsor
Tentu saja dana yang akan terlibat dan digelontorkan
selama Asian Games in, pasti jumlahnya jauh lebih besar dari itu. Karena akan
melibatkan dinamika dan kegiatan ekonomi yang sangat besar sekali.
Dalam suatu kesempatan, kepada awak media, Alex
Nurdin, Gubernur Sumatera Selatan, tempat penyelenggaraan Asian Games 18, menjelaskan
bahwa dana yang dikeluarkan oleh pemda sekitar 68 sampai 70 triliun
rupiah, untuk membangun dan memperbaiki sejumlah ruas jalan tol, jembatan,
fly-over, underpass, bandara dan LRT. Pemda Sumatera Selatan sendiri sudah
mempersiapkan selama tiga tahun sebelumnya.
Energi Asia memang tidak murah, tetapi sangat mahal
dan mahal sekali karena puluhan triliunan uang akan dibelanjakan. Namun harus
diingat pula bahwa perputaran uang puluhan triliun rupiah juga akan menjadi
sumber energy untuk memutar dan mendinamisir kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia, mulai dari lapisan bawah sampai lapisan atas. Mulai dari sektor
informal, usaha mikro kecil dan menengah hingga perusahaan besar berskala
infrastruktur, terlibat dalam persiapan pesawat Asian Games 18 ini.
Dipastikan akan sangat signifikan efeknya bagi
pertumbuhan ekonomi Indoensia itu sendiri. Katakanlah, khusus untuk biaya
penyelenggaraan sekitar 7 triliunan rupiah akan memiliki multiplier efek yang
signifikan karena berkaitan langsung dengan konsumsi masyarakat. Belum lagi
biaya yang akan dibelanjakan oleh peserta dari semua negara peserta yang
jumlahnya diperkirakan puluhan ribu orang.
Kebutuhan menyangkut akomodasi, hotel, transportasi,
kuliner, komunikasi, merchandise dan sebagainya akan menjadi instrumen
perputaran ekonomi Indonesia selama penyelenggaraan Asian Games-18 ini.
Kalau demikian, dari sisi dinamika ekonomi yang akan
terjadi, anggaran 30an triliun rupiah bukan sesuatu yang mahal, tetapi menjadi
investasi yang memiliki nilai besar yang akan dirasakan dan dinikmati langsung
oleh Indonesia.
Target Keberhasilan Asian Games-18
Mengacu pada pesan Menpora, bahwa Pesta Olah Raga
Asian Games -- 18 ini akan memiliki 4 target sukses, yaitu sukses
penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi, dan sukses kepercayaan publik
bagi Indonesia, tampaknya juga tidak muluk-muluk, dan bisa diukur dengan cermat
adanya.
Walaupun dari sisi prestasi pertandingan olah raga
Indonesia masih harus terus berjuang untuk mendapatkan tempat terbaik, namun
yang menarik adalah target pemerintah agar penyelenggaraan ini menjadi
portofolio Indonesia sebagai tiket agar bisa dipercaya menjadi tuan rumah
penyelenggaraan event olah raga bertaraf dunia.
Menjadi tuan rumah olimpiade misalnya, tentu tampak
seperti muluk-muluk, tetapi sesungguhnya ini sebuah motivasi untuk menjadi
energi bagi dunia, dan bukan hanya sekedar Asian saja. Artinya, kalau Indonesia
ingin menjadi sebuah alternatif tempat olimpiade suatu saat di Indonesia, maka
mimpi itu harus dimulai dari sekarang. Ini menjadi pendorong untuk menetapkan
standar kualifikasi dunia yang harus dimiliki Indonesia.
Mimpi ini dibutuhkan oleh Indonesia yang selama ini
selalu memiliki stigma terbelakang, tidak percaya diri, dan lemah dalam
menggalang sumber daya manusia yang berkaliber dunia. Ini tidak bisa dibiarkan
lagi. Harus ada terobosan revolusioner agar sumber daya manusia Indonesia mampu
bersaing dengan sumber daya global dan internasional.
Pesta Olah Raga Asian Games -- 18 bukan kebetulan
terjadi saat ini, tetapi menjadi trigger dan pengikat perubahan yang akan
dialami oleh Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dalam segala hal. Indonesia
dibutuhkan oleh negara-negara di kawasan Asia menjadi energy membakar semangat
perubahan dikawasan regional.
Semangat Indonesia sebagai Energi Asia harus menjadi
gerakan dan semangat bersama bagi seluruh generasi dan lapisan masyarakat
Indonesia untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia menjadi
sumber perubahan yang dibutuhkan oleh Negara kawasan regional Asia.
Kesempatan Emas.
Dipahami dan disadari tidaklah mudah mengerjakan hal
ini, tetapi tampaknya peluang untuk menjadi tuan rumah seperti Asian Games ini
sangatlah langka adanya, bayangkan setelah 56 tahun, maka tidak ada lagi kata
mundur atau kendur bagi bangsa ini untuk mengisi dan memanfaatkan kesempatan
emas ini.
Betul bahwa ini kesempatan emas buat Indonesia agar
target 4-Sukses Asian Games -- 18 dapat sama-sama dikawal dan diberhasilkan
secara maksimal. Artinya, Multievent Asian Games-18 ini mengikat seluruh
masyarakat dari berbagai latar belakang agar berhasil. Kalaupun sukses
prestasi mungkin tidak gemilang adanya, tetapi sukses penyelenggaraan dan
sukses ekonomi harus bisa dikawal oleh semua orang di negeri ini. Bila perlu,
semua aktivitas lainnya dulu dikurangi, tetapi perhatian dicurahkan sepenuhnya
demi suksesnya Asian Games ke 18.
Ini menjadi kesempatan emas bagi bangsa ini untuk mempertontonkan kepada dunia bahwa kita bisa bersatu, kita bisa memberikan yang terbaik, dan kita bisa menjadi Energi Asia !
Artikel ini telah terbit sebelumnya pada 24 Juli 2018 di Kompasiana