http://www.jurnalasia.com

Tahun 2018 pekerjaan yang paling banyak dicari adalah menjadi ASN/PNS, Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil yang proses penerimaannya mulai dibuka pada hari ini, Rabu 19 September 2018, dan akan berlangsung hingga akhir tahun 2018 ini. 

Berdasarkan informasi yang di rilis oleh BKN dan Kemenpan RB, tahun ini akan merekrut sebanyak 238.015 calon tenaga ASN untuk ditempatkan diseluruh wilayah NKRI di 76 kantor Kementerian dan Lembaga di Institusi Pusat, dan di 525 Instansi Daerah.


Sumber gambar: bangka.tribunnews.com

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh kantor Badan Kepegawaian Nasional, BKN, diperkirakan akan ada sekitar 6 juta calon pelamar untuk memperebutkan 238.015 posisi yang disediakan oleh pemerintah dengan berbagai profesi dan latar belakang yang dibutuhkan. Dengan demikian persaingan diantara calon ASN ini akan sangat ketat, yaitu 1:25 orang.

Melihat tren minat dari calon yang akan mendaftar menjadi ASN, tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi ASN merupakan pekerjaan yang paling popular atau paling banyak dicari oleh pencari kerja pada tahun 2018 ini. 

Animo publik ini tampaknya dari tahun ke tahun terus bertambah. Lihat saja misalnya tahun 2017, untuk merekrut sekitar 37.138 ASN diserbu oleh sekitar 2,43 juta orang calon pelamar yang mencoba peruntungannya menjadi pegawai negeri sipil.

Menarik untuk dicermati fenomena ini, karena sesungguhnya proses rekrutmen ASN sekarang tidak semudah dahulu yang terlalu banyak longgarnya bahkan penyimpangan terjadi dimana-mana, bahkan setiap penerimaan CPNS selalu saja diwarnai oleh berbagai kecurangan  yang sering bermuara di pengadilan karena tindakan penipuan bahkan penyelewengan yang berlebihan.

Dengan prediksi calon pelamar hingga mencapai angka 6 juta orang mencerminkan perubahan yang positif yang menggembirakan  kedepan, yaitu pekerjaan sebagai ASN tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai jalur untuk mengembangkan karier dan potensi yang dimiliki oleh ASN itu. 

Kendati banyak yang mengakui untuk menjadi yang terbaik tidaklah mudah jalannya. Bahkan banyak juga kisah dan cerita pilu para ASN yang harus berhenti atau keluar ditengah jalan karena apa yang dimimpi-mimpikan tidak menjadi kenyataan dan merasa tersiksa menjalankan fungsi dan peran sebagai "abdi negara".

Melihat tantangan kedepan yang dihadapi oleh pemerintah tampaknya prospek ASN sebagai profesi yang bergengsi menjadi daya tarik utama bagi para tenaga-tenaga terampil bahkan profesional dibidangnya.

Sebutkanlah mimpi Indonesia menuju tahun 2030 dan tahun 2045, yang sangat menantang bagi ASN sebagai pelaku dan pemain birokrasi yang profesional bahkan menjadi ASN berkelas dunia atau world class employees. Oleh karenanya, proses rekruitmen CPNS ini menjadi sangat penting dan bahkan menentukan masa depan dari Birokrasi Pemerintahan yang akan memasuki dunia global dan kelas dunia yang semakin tidak gampang dan banyak tantangannya.

Tahun 2030 dianggap sebagai tonggak mulai terasanya efek bonus demografi yang menguntungkan Indonesia dalam segala hal. Karena akan memiliki tenaga-tenaga atau SDM yang berada pada puncak-puncak produktivitas. 

Indonesia yang sedang terus membangun dan mengejar ketertinggalannya dalam segala hal pembangunan membutuhkan tenaga-tenaga yang terampil dan profesional dalam segala area pembangunan dari pusat hingga daerah. 

Harus diakui, bila Indonesia tidak mampu membuat persiapan dengan matang sejak hari ini, maka bonus demografi yang selama ini didengung-dengungkan tidak ada manfaatnya, bahkan bisa menjadi bumerang yang akan menyerang balik proses pembangunan yang sedang kencang-kenangnya saat ini.

Kemudian menjelang dan memasuki tahun 2045, sesuai dengan prediksi dari banyak lembaga kredibel dunia, dan juga terus dipromosikan oleh Presiden Jokowi bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara yang ekonominya masuk dalam 10 besar dunia. 

Sebuah target yang menantang untuk semua stakeholders mewujudkannya. Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar di kawasan MEA, mimpi ini tidaklah muluk-muluk untuk merealisasikannya.

Kembali kepada kebutuhan ASN yang mulai sekarang direkrut untuk mempersiapkan mimpi memasuki tahun 2030 dan tahun 2045. Pada level itu, Indonesia tidak bisa bicara lagi hanya pada kawasan wilayah Asia saja, tetapi sudah harus bicara dengan area dunia atau global. Mau tidak mau, kebutuhan ASN harus memenuhi syarat secara global, sebutkanlah ASN berkelas dunia, World Class ASN of Indonesia.

Mengamini ASN berkelas dunia, maka sejumlah kompetensi dan skill haruslah dimiliki oleh semua ASN agar mampu berkomunikasi secara global, berkoneksi secara global dengan siapa saja, dan memiliki jiwa entreprenuership yang sarat dengan kreativitas dan inovasi.

Semangat Asian Games 2018 yang baru selesai dan dinilai oleh dunia sangat berhasil, menjadi moment kunci untuk menghadirkan Indonesia sebagai energi bagi dunia, bukan lagi hanya energi bagi Asia saja. Sebagai energi, maka Indonesia akan menjadi sumber daya yang tiada batas yang akan dilirik, dilihat, diambil dan dimasuki oleh warga dunia-global untuk berinteraksi.

Ini mimpi yang tidak sulit dipahami, bahkan sangatlah sederhana. Oleh karena itu, perubahan mental, sikap dan semangat bagi seluruh warga negeri ini harus turn-on pada Indonesia as Energy of Global. Sebab, populasi Indonesia sebanyak 250-an juta, bukanlah energi yang sedikit tetapi energi yang sangat dahsyat dengan bonus demografinya yang luar biasa.

Setiap calon ASN yang akan berkompetisi mulai hari ini, harus memiliki view, perspektif global dan dunia baik memasuki 2030 maupun 2045. Oleh karenanya, dipastikan bahwa proses rekruitmen CPNS kali ini akan dilakukan dengan sangat ketat, untuk menjaring putra-putri anak bangsa terbaik dari negara ini menjadi ASN berkelas dunia dan sebagai ujung tombak bagi perwujudan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, damai dan sejahtera sentosa selamanya.

Dipastikan pula, bila mimpi ini menjadi acuan pemerintah, maka pemerintah pun tidak akan segan-segan untuk mengajar setiap ASN, khususnya yang berprestasi dengan reward, imbalan, penghargaan dan kompensasi yang luar biasa dimasa yang akan datang.

Besar kompensasi, gaji, benefits dan services yang sekarang dinikmati oleh para ASN tidaklah terlalu jelek dibandingkan beberapa tahun yang silam. Bahkan sekarang sangat kompetitif dengan dunia korporasi. Dan tampaknya, inilah menjadi salah satu daya tarik yang signifikan mengapa peluang kerja sebagai ASN atau PNS menjadi sangat diburu dan dikejar oleh pencari kerja di Indonesia.

Semoga, rekrutmen ASN kali ini tahun 2018 membuktikan semua estimasi dan mimpi yang sedang dirangkai dan diwujudkan oleh pemerintah ini.


 Artikel ini telah terbit sebelumnya pada 19 September 2018 di Kompasiana